Alhamdulillah, Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Cimahi Cukup Tinggi

- 18 September 2020, 20:21 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /PIXABAY

GALAMEDIA - Recovery rate atau tingkat kesembuhan pasien yang sebelumnya terkonfirmasi positif virus korona atau Covid-19 di Kota Cimahi cukup tinggi.

Terbaru, pada Jumat, 18 September 2020, tercatat ada 15 orang yang sudah dinyatakan negatif berdasarkan hasil swab test. Dengan penambahan tersebut, total pasien yang sudah sembuh dari virus korona di Kota Cimahi mencapai 214 orang.

"Tingkat kesembuhan kita cukup tinggi. Semoga angka kesembuhannya juga terus bertambah," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, Jumat, 18 September 2020.

Berdasarkan algoritma yang baru, terang Rini, sapaan Chanifah, waktu isolasi pasien positif Covid-19 tanpa gejala mencapai 10 hari.

Baca Juga: Al Capone Saja Kalah, Cuma di Indonesia Ada yang Berani Membakar Kantor Jaksa Agung

Sementara pasien yang bergejala hingga memiliki penyakit penyerta, otomatis harus mendapat perawatan hingga penyakitnya sembuh.

Namun, Rini mengingatkan, tingginya tingkat kesembuhan tersebut bukan berarti pandemi Covid-19 menurun.

Sebab, dalam beberapa hari terakhir ini setiap harinya selalu ada penambahan pasien baru. Khusus hari Jumat, 18 September 2020 ini saja bertambah 6 orang.

Artinya, terkini ada 57 orang yang masih terkonfirmasi positif Covid-19. Dikatakan Rini, pasien yang masih terkonfirmasi positif ada yang diisolasi di rumah sakit, Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat, dan isolasi mandiri di rumah masing-masing

"Kalau yang di rumah sakit tentu ada pengawasan dokternya, dan biasanya memang ada gejala. Kalau yang tanpa gejala mereka ada yang di BPSDM, ada juga yang isolasi mandiri di rumah," jelas Rini.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Ada Menteri Berakal Sehat yang Mulai Gerah dengan Jokowi

Untuk yang diisolasi mandiri di rumah, lanjut Rini, mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan. Selain itu, pasien juga akan dibekali Oximeter yang berfungsi untuk mengecek kadar oksigen.

Sementara itu, jumlah tes spesimen virus korona atau Covid-19 di Kota Cimahi disebut sudah sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sesuai standar WHO, rasio tes uji spesimen Covid-19 adalah 1 orang per 1.000 penduduk per pekan. Artinya, jika jumlah penduduk di Kota Cimahi sekitar 600 ribu jiwa, maka setiap pekannya ada 600 hasil test korona.

Berdasarkan data Dinkes Kota Cimahi, tercatat uji spesimen swab sudah mencapai 9.548 lebih atau 1,5 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 553.755 jiwa.

Baca Juga: Belasan Ribu Anak Terkena Covid-19, Sekolah Tatap Muka Jangan Dipaksakan

Dengan apresiasi dari WHO tersebut, Kota Cimahi mengikuti capaian DKI Jakarta yang sebelumnya dinyatakan melampaui standar WHO dalam hal pengujian spesimen tes virus korona.

Rini menambahkan, banyaknya uji spesimen tes korona hingga memenuhi standar WHO tersebut dilakukan untuk mendeteksi penyebaran virus korona di Kota Cimahi. Hasilnya dari ribuan sampel tersebut, total positive rate di Kota Cimahi mencapai 2,7 persen.

"Kalau yang WHO memang harus di atas 1 persen. Kita pakai angka itu, jadi targetnya 600 per minggu," katanya.

Kota Cimahi sendiri saat ini masuk kategori tinggi atau zona merah penyebaran virus korona. Tingginya kasus tersebut karena masifnya swab test yang dilakukan hingga sesuai standar WHO. Tercatat sudah ada 269 warga Kota Cimahi yang positif terpapar Covid-19.

Baca Juga: Deklarasi KAMI Menuai Protes Keras, Ratusan Warga Tasikmalaya Turun ke Jalan

Ke depan, kata Rini, pihaknya akan terus melakukan deteksi virus korona dengan swab test. Sasarannya tentu saja kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Kemudian pelaku perjalanan yang selama ini dinilai jadi salah satu sumber pembawa virus korona ke Kota Cimahi.

Sasaran lainnya adalah masyarakat yang mengalami gejala Influenza Like Illness (ILI). Gejala tersebut akan disaring sejak dari rumah sakit dan Puskesmas, dan nantinya akan dilakukan swab test.

"Gejalanya itu 'kan batuk, pilek, sakit tenggorokan, susah nelan, sesak. Menyerupai tanda tanda Covid-19. Kita akan melakukan penapisan di Puskemas dan rumah sakit," jelas Rini.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x