Ridwan Kamil: HJKB Ke-120 Momentum Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Kesehatan Akibat Covid-19

- 25 September 2020, 19:05 WIB
/Rio Ryzki/

GALAMEDIA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap, Hari Jadi Kota Bandung ke-210 dapat menjadi momentum upaya pemulihan ekonomi dan penanganan kesehatan akibat pandemi Covid-19. 

Menurutnya terdapat sejumlah potensi ekonomi baru di Jawa Barat berdasarkan kajian ekonomi setelah pandemi Covid-19, yang bisa juga diterapkan di Kota Bandung. 

Salah satunya, Pemerintah Provinsi Jabar akan mendorong kawasan metropolitan baru yakni Segitiga Rebana (Cirebon - Patimban - Kertajati), menjadi wadah bagi sejumlah investor yang memindahkan lokasi dari China. Sementara investor nonmanufaktur di bidang teknologi akan diarahkan ke Kota Bandung.

Baca Juga: Kerajaan Inggris Cuci Tangan, Pangeran Harry Nyesel Nurut Meghan Markle Komentar Soal Pemilu Amerika

"Jadi akan datang aliran investasi yang pindah dari Tiongkok karena Covid-19, peluang ini harus ditangkap oleh kita. Khususnya yang sifatnya inovasi teknologi, Kota Bandung harusnya bisa menangkapnya ," ungkapnya usai Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung dalam rangka HUT ke-210 Kota Bandung, di Gedung DPRD Kota Bandung, Jln. Sukabumi, Kota Bandung, Jumat 25 September 2020.

Dikatakannya terkait ekonomi pangan, dengan kejadian pandemi Covid-19, menyadarkan semua pihak bahwa pangan adalah sektor yang mampu bertahan dari disrupsi tersebut. Oleh karena itu, ketahanan pangan menjadi sebuah kedaruratan yang harus diantisipasi.

"Program berkebun di rumah atau urban farming menjadi sebuah urgensi. Umumnya di Jabar kita akan mengkonversi lahan-lahan menganggur menjadi ketahanan pangan yang berbasis 4.0," ujarnya. 

Baca Juga: Kim Jong-un Merasa Sangat Menyesal Telah Mengecewakan Korea Selatan

Mantan Wali Kota Bandung tersebut, menerangkan potensi ekonomi lainnya, yakni center of exellence (pusat keunggulan) bidang kesehatan, khususnya di Kota Bandung. Mengingat saat ini alat-alat kesehatan melawan pandemi Covid-19 diproduksi di Kota Bandung, mulai dari ventilator, rapid test kit, reagen PCR, Alat Pelindung Diri, hingga menjadi lokasi uji klinis vaksin Covid-19. 

"Kota Bandung sebenarnya memiliki semua kapasitas untuk memproduksi alat-alat kesehatan yang selama ini terabaikan. Mari industri-industri di Kota Bandung agar tidak mengandalkan produk dari daerah lain," terangnya. 

Selain itu, Ia menilai bahwa Kota Bandung memiliki Sumber Daya Manusia yang siap merespons ekonomi digital. Peluang ini harus dijadikan strategi baru dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tahan terhadap disrupsi selain pangan, yaitu kesehatan dan ekonomi digital.

Baca Juga: Ramos Horta Sebut BUMN Indonesia Bunuh Sektor Swasta Timor Leste , KBRI Dili Geregetan

"Kalau ketiganya (pangan, kesehatan, dan ekonomi digital) bisa Kota Bandung kuasai, ketika suatu hari jika terjadi lagi disrupsi, maka kita sudah siap," katanya. 

Emil menuturkan bahwa ekonomi sustainable energy (energi berkelanjutan) untuk pemenuhan kebutuhan tanpa mengurangi kualitas produk juga perlu didorong, contohnya penggunaan mobil listrik.

Dalam pemulihan ekonomi lainnya setelah pandemi, yakni menguatkan pariwisata lokal untuk Jawa Barat, sekitar 90 persen wisatawan yang datang adalah lokal. Sehingga sektor pariwisata di Jabar, khususnya Kota Bandung, akan cepat pulih dibandingkan daerah lainnya.

Baca Juga: Scuba yang Terlanjur Dipesan Pemprov Jabar Akan Dilapisi Lapisan Aman sesuai Protokol Kesehatan

"Ekonomi Kota Bandung harus punya cara lain agar pendapatan yang memang andalannya dari perhotelan, restoran, ekonomi kreatif bisa lebih baik dengan memanfaatkan pariwisata lokal," ucapnya. 

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan bahwa tema peringatan HUT ke-210 Kota Bandung yakni "Dengan Inovasi dan Kolaborasi Kota Bandung Bergerak Melawan Pandemi Covid-19" dipilih sebagai momentum menjaga pentingnya kedisiplinan, komitmen, konsistensi, dan kolaborasi di masa pandemi.

Baca Juga: PKPU Berpotensi Digugat ke MA, DPR RI Tuntut Presiden Jokowi Terbitkan Perppu

"Kedisiplinan protokol kesehatan diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus, komitmen berkenaan dengan keseriusan menuntaskan pandemi. Konsistensi memiliki arti keteguhan menjaga kinerja dalam kondisi apapun, dan kolaborasi bersentuhan dengan kerjasama mengisi kekurangan," jelasnya. 

Oded menambahkan bahwa penanganan pandemi Covid-19 bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga diperlukan dukungan semua pihak termasuk masyarakat. 

Baca Juga: Sky Bridge, Fasilitas Baru Stasiun Bandung

"Apalagi, Kota Bandung memiliki catatan sejarah dan akar budaya masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai "rempug jukung sauyunan" atau satu hati dan saling tolong menolong," tambahnya.**

 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x