Pakar ITB Ungkap Penyebab Longsor di Bandung Barat

- 28 Maret 2024, 06:15 WIB
Iman Achmad Sadisun memaparkan karakteristik longsoran
Iman Achmad Sadisun memaparkan karakteristik longsoran /itb.ac.id/

Beliau mengatakan, mekanisme longsor di Kampung Gintung, Kecamatan Cipongkor, berbeda dengan yang terjadi di Kampung Cigombong, Kecamatan Rongga, beberapa waktu lalu.

Gejala di bagian kepala sistem lereng di Kampung Cigombong sudah terlihat dari adanya perkembangan retakan yang relatif melengkung di lapangan depan SD di daerah tersebut. Retakan tersebut menjadi cikal bakal mahkota (bagian paling atas) longsoran.

Sementara di Kampung Gintung, gejala longsoran tidak mudah terlihat karena terjadi di bagian atas lereng perbukitan yang bukan merupakan area aktivitas warga.

Baca Juga: Update! Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Lagi Jasad Korban Longsor Cipongkor KBB, Sisa 6 Dalam Pencarian

Longsoran yang terjadi di Kampung Gintung merupakan longsoran aliran bahan rombakan (debris flow), yang material longsorannya berupa tanah, fragmen batuan, dan bahkan pepohonan yang terbawa oleh air dan menimpa rumah-rumah warga.

Mitigasi kebencanaan perlu peran serta berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, industri, perguruan tinggi, lembaga kemasyarakatan, media massa, hingga pelibatan masyarakat itu sendiri.

“Semua lini harus saling bahu-membahu untuk meningkatkan kewaspadaan akan potensi terjadinya longsoran, minimal mengetahui gejala-gejala awalnya, sehingga akan lebih waspada,” ungkapnya.

Konsep mendasar dalam upaya mitigasi struktural dilakukan dengan pengurangan gaya-gaya yang menyebabkan terbentuknya longsoran (reduction in the driving forces) dan  peningkatan gaya-gaya yang dapat memberikan "perlawanan" untuk terjadinya longsoran (increase in the available resisting forces).

Perbaikan kestabilan lereng secara struktural lebih lanjut dapat dilakukan dengan kegiatan:

  1. a) modifikasi geometri lereng (pelandaian lereng),
  2. b) perbaikan saluran atau drainase,
  3. c) memperbaiki atau memperkuat material pembentuk lereng, dan
  4. d) membangun struktur penyangga.

Untuk longsoran aliran bahan rombakan, mitigasi struktural dapat dilakukan dengan metode perlindungan terhadap bahaya aliran bahan rombakan, contohnya dengan membangun dinding pengelak (deflection wall), pagar pemecah aliran (debris fences), ataupun cekungan penampung aliran (debris flow catch basins).

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: itb.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x