Ngga Ngaruh Mau Mini Lockdown, PSBM atau PSBB, Kasus Positifnya Masih Cukup Tinggi di Cimahi

- 9 Oktober 2020, 20:37 WIB
Pusdikpom Cimahi
Pusdikpom Cimahi /Laksmi Sri Sundari/

GALAMEDIA - Beberapa waktu lalu pemerintah mengeluarkan instruksi penerapan pembatasan sosial berskala kecil atau mini lockdown untuk menekan angka penularan Covid-19, sekaligus menjaga aktivitas perekonomian agar dapat tetap berjalan. Kota Cimahi pun menerapkannya, terlebih lagi kasus positif Covid-19 di wilayah yang memiliki 3 kecamatan ini terus mengalami peningkatan.

Namun penerapan mini lockdown ini dinilai sejumlah warga tidak efektif. Ada pula warga yang mengaku tidak merasakan adanya penerapan lockdown, karena situasi lingkungan sekitarnya dinilainya biasa-biasa saja.

"Kalau menurut saya sih kurang efektif ya. Ngga ngaruh juga mau mini lockdown, mau PSBB, PSBM, karena jumlah kasus positifnya terus meningkat," ujar Wendi (30), seorang warga Leuwigajah, Jumat 9 Oktober 2020.

Baca Juga: 1.070 Calon Muda Praja IPDN yang Di Tes Swab, 17 Orang Dinyatakan Positif Covid-19

Menurutnya, salah satu upaya mencegah penularan Covid-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan. "Seperti yang dianjurkan pemerintah, gunakan masker jika keluar rumah, sering cuci tangan, dan jaga jarak," bebernya

Kristi (38), warga lainnya mengaku jika ia tidak merasakan jika wilayahnya sedang menerapkan mini lockdown. Sebab dia tidak melihat adanya penjagaan dari aparat kewilayan.

"Kalau dulu waktu PSBB kan pintu masuk ke gang-gang atau perumahan ditutup dan dijaga sama warga dan hansip. Sekarang mah ngga ada, jadi ngga berasa kalau lagi mini lockdown. Sekarang mah tamu yang datang juga bebas keluar masuk," katanya.

Baca Juga: Gedung Baru Kejati Jabar Bakal Sekelas Hotel Bintang Lima

Sementara itu, Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna menjelaskan, jika untuk saat ini pihaknya belum bisa menilai mini lockdown ini apakah efektif atau tidak.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x