Thailand dan Filipina Trending di Dunia Maya, Heboh Nama Sunda Empire Ikut Muncul

- 17 Oktober 2020, 12:25 WIB
Cuplikan demonstrasi di Thailand.
Cuplikan demonstrasi di Thailand. /Theglobepos

GALAMEDIA - Aksi unjuk rasa terjadi di sejumlah negara Asia Tenggara, mulai dari Indonesia, Thailand hingga Filipina.

Aksi di Thailand dan Filipina bahkan menjadi salah satu trending topic Twitter hingga hari ini, Sabtu 17 Oktober 2020. Tagar #whatishappeninginthailand dan #whatIsHappeningInPhillipines marak digaungkan warganet.

Apa yang sebenarnya terjadi di Thailand dan Filipina? Di Thailand, tiga bulan lamanya rakyat berunjuk rasa menuntut kemunduran Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.

Baca Juga: Rizal Ramli: Ada yang Tolak Omnibus Law Tapi Setuju Isinya, Jadi Kelihatan Berpihak ke Mana

Rakyat di sana juga menyerukan reformasi pada pemerintahan monarki. Ini adalah bentuk kelelahan dari penduduk Thailand yang merasa dipermainkan oleh kekuasaan Pemerintahan monarki padahal negara sedang mengalami krisis ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Dilansir AFP, dalam demo baru-baru ini rakyat Thailand melawan tabu, mengacungkan salam tiga jari pada iring-iringan mobil kerajaan sebagai simbol pemberontakan terhadap kepemimpinan Prayuth Chan-ocha.

Namun aksi demo di Thailand ini ditanggapi penguasa dengan cara mengeluarkan dekrit darurat. Isinya yakni melarang adanya pertemuan lebih dari lima orang dengan alasan kondisi lingkungan sedang dilanda pandemi.

Baca Juga: Ada Rekrutmen Relawan Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19, Berminat Mendaftar?

Thailand juga meluncurkan aturan pembatasan media. Dekrit diluncurkan usai ribuan massa menuntut mundurnya Prayuth Chan-ocha di Ibu Kota Thailand, Bangkok.

Dilansir Antara, aksi demo berakhir dengan penangkapan sejumlah aktivis. Bahkan ada dua orang yang ditangkap saat berusaha menyerang rombongan Ratu Suthida.

Sementara di Filipina pada Juli 2020 lalu, puluhan warga Filipina berkumpul mengecam pidato nasional Presiden Rodrigo Durtete.

Dilansir Aljazeera, penduduk Filipina menganggap rezim kekerasan Presiden Rodrigo Durtete sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan pers.

Baca Juga: Ngaku Bukan Dukun, Ramalan Gatot Nurmantyo di Tahun 2017 Kini Seakan Jadi Kenyataan

Pengunjuk rasa menuntut kampanye perang melawan narkoba, dan meluapkan kemarahan pembatasan media di tengah krisis pandemi Covid-19.

Di tengah trendingnya, Thailand dan Filipina, nama Sunda Empire kembali muncul. Akun @SundaEmpireOfc tiba-tiba memberikan 'pernyataan'.

Menurut akun tersebut, apa yang terjadi di Filipina dan Thailand pada khususnya, akibat dari ditangkapnya petinggi Sunda Empire.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Salad Buah yang Creamy, Cocok Untuk Camilan Keluarga di Tengah Pandemi

"Pak Dunia Ini Sedang Tidak Baik Semenjak Anda Di Tangkap Oleh Alien Di Planet Ini :(," begitu cuit @SundaEmpireOfc.

Akun itu memposting video pernyataan Ki Ageng Ranggasasana di acara Indonesia Lawyers Club (ILC).

Baca Juga: Cerita Ayu Dibalik Isolasi Mandiri dan Protokol Kesehatan

Sebelumnya kelompok Sunda Empire mencuat pada awal Januari 2020 lalu. Kekaisaran fiktif ini memprediksi pemerintahan dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x