Gus Nur Ditangkap, Fadli Zon: Mirip Jaman Penjajahan Belanda

- 25 Oktober 2020, 14:21 WIB
Sugi Nur Raharja atau akrab disapa Gus Nur yang dianggap menghina NU.
Sugi Nur Raharja atau akrab disapa Gus Nur yang dianggap menghina NU. /Foto: Tangkapan layar kanal YouTube Refly Harun/



GALAMEDIA - Penangkapan Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur, yang ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap menyebar informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan, yang bermuatan SARA dan penghinaan mendapat sorotan Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon.

Mantan Wakil Ketua DPR itu, menyayangkan proses penangkapan Gus Nur dan menyebut proses penangkapan tersebut mirip seperti di zaman penjajahan.

"Penangkapan-penangkapan seperti ini mirip seperti di zaman penjajahan Belanda dan Jepang dulu," kicau Fadli Zon dalam akun Twitter @fadlizon, yang dikutip RRI Minggu 25 Oktober 2020.

Baca Juga: Siaga!!! WHO Serukan ke Pemimpin Dunia, Sejumlah Negara Dalam Bahaya

Gus Nur ditangkap atas laporan polisi bernomor LP/600/X/2020 Bareskrim tertanggal 22 Oktober 2020. Gus Nur dijerat dengan Pasal 27 ayat 3 Undang-undang ITE Pasal 28 ayat 2 Undang-undang ITE, ancaman 4 tahun dan 6 tahun penjara.

"Harus ada yang mendata dan mencatat bahkan membukukan sudah berapa banyak orang ditangkap karena UU ITE yang diinterpretasikan seperti ini. Jelas ini penistaan terhadap konstitusi, demokrasi dan hak asasi manusia," kata Fadli.

Gus Nur diamankan pihak Kepolisian, di kediamannya di Pakis, Malang, Jawa Timur, pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020 pukul 00.00 WIB dini hari.

Baca Juga: Dengan Prokes Ketat, Workshop DWP Kemenhub Hasilkan Masker Unik dan Kreatif

Ia ditangkap di kediamannya, usai menghadiri pengajian di Kota Malang. Saat ditangkap, Gus Nur tengah menjalani terapi bekam.

Gus Nur ditangkap terkait pernyataannya yang kontroversional tetang NU, saat berbincang dengan Refly Harun dalam chanel Youtubenya.

Dia menganalogikan NU merupakan bus yang sopir, kernet hingga penumpangnya tidak beres.

Baca Juga: Bawaslu Gagas 10 Desa Anti Politik Uang

"Setelah rezim ini lahir, tiba-tiba 180 derajat berubah. Saya ibarat NU sekarang seperti bus umum sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya juga begitu, dan penumpangnya kurang ajar semua. Perokok juga, nyanyi juga, buka aurat juga, dangdutan juga. Jadi kesucian NU yang selama ini saya kenal itu enggak ada sekarang ini," kata Gus Nur dalam tayangan di Channel Youtube Refly Harun pada Senin, 19 Oktober 2020.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x