Dokter Tirta: Covid Mau Ultah, Negara Lain Bisa Konser Indonesia Masih Ribut Soal Kerumunan

- 20 November 2020, 11:36 WIB
dr. Tirta.
dr. Tirta. /Twitter @tirta_hudhi//Twitter @tirta_hudhi

GALAMEDIA - Virus corona mulai menghebohkan dunia pada akhir 2019 lalu sampai akhirnya WHO menetapkan pandemi pada awal 2020.

Di Indonesia, kasus pertama orang terkena virus corona menimpa dua warga Depok, pada awal Maret 2020. Setelah itu, virus pun semakin menyebar. Sampai Kamis, 19 November 2020, kasus positif Covid-19 di Tanah Air sudah mencapai 483.518.

Belakangan, sorotan mengenai penerapan protokol kesehatan dalam mencegah Covid-19 semakin menjadi. Ini tak lepas dari kerumunan orang di beberapa daerah.

Baca Juga: Rekaman CCTV dan Berita di Media Jadi Bukti Mengusut Pelanggaran Prokes di Markas Habib Rizieq

Termasuk yang paling menjadi sorotan yaitu ketika Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia. Kemudian ditambah lagi dengan kegiatan Habib Rizieq di Megamendung Bogor dan di Petamburan, Jakarta Pusat.

Dua peristiwa itu akhirnya memakan korban. Dua orang jenderal dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar. Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun diperiksa polisi, termasuk Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Influencer sekaligus relawan pencegahan Covid-19, dr Tirta ikut bersuara terkait kondisi yang terjadi. Ia bahkan sempat 'naik pitam' saat mengtahui Satgas Covid-19 membagikan masker di acara Habib Rizieq Shihab.

Padahal, di sisi lain ia tengah berjuang membantu warga terdampak erupsi Gunung Merapi yang kesulitan mendapatkan masker.

Baca Juga: Ditanya Kasus Jerinx, Karni Ilyas Membandingkan dengan Hukum Keadilan di Amerika Serikat

Dokter Tirta pun semakin vokal, terlebih setelah melihat perseteruan antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat. Tindakan terhadap kerumunan orang, masih menjadi perdebatan.

Ia mengaku tak habis pikir dengan persoalan itu. Dokter Tirta pun menyindir kondisi yang terjadi lewat cuitannya di Twitter.

"Bentar lagi covid 19 ultah, mau setahun. Harusnya jadi covid 20," cuitnya, dikutip Galamedia, Jumat 20 November 2020.

"Negara laen dah bisa ngadain sepakbola dan konser. Indo isih gelut pekoro kerumunan yg dihukum atau tidak. Wkwkwkwwkwkwkwkwkwwkwk. Hidup +62," begitu sindir dr Tirta.

Baca Juga: Jangan Parno, Begini Cara Mengatasi Gatal dan Sakit Tenggorokan

Warganet pun bereaksi dengan cuitan dr Tirta. Banyak juga dari mereka yang tak sepakat dengan pernyataan itu.

Baca Juga: Tabrak Sebuah Benda, Kapal Pengangkut 52 Anak SD Tenggelam di Laut Lepas

"Kayaknya lebih tepatnya cuma ada di kota deh ,soalnya gua kemarin pulang ke jawa ,orang" di desa ga mikirin covid, mikirin besok makan lauk apa," begitu komentar warganet.

"cangkem mu .koyo bener dw ae.tir". negara lain berapa luas nya. negara lain berapa penduduk nya. negara lain apa sama kultur nya. cangkem mu.cuma cr popularitas di saat pandemi
ikhlas mu kelas teri jd relawan," sindir warganet ke dr Tirta.

Yg di hukum hanya kepala daerah, tidak berlaku hukuman utk yg calon kepala daerah yg lagi nyalon dok. ise ngontel pedal jdi coronae ra melu kanggo wong kui," komentar netizen lainnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x