Network
GALAMEDIANEWS - Meski belum memasuki masa kampanye, elektabilitas pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka terus membaik.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni dalam keterangannya, Sabtu, 11 November 2023.
"Alhamdullilah, hasil survei-survei menunjukkan tren elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran saat ini terus membaik," kata Raja.
Menurutnya, penerimaan masyarakat terhadap pasangan bakal capres-wapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) saat ini kian membaik. Penerimaan rakyat yang baik itu, lanjut dia, karena pasangan Prabowo-Gibran merupakan simbol rekonsiliasi bangsa yang terbelah pada Pemilu 2019.
Baca Juga: Politikus PDIP: Elektabilitas Ganjar Pranowo Tinggi Seiring Meningkatnya Literasi Masyarakat
Ia menyatakan, rakyat lelah dengan politik pecah-belah, sombong dan jumawa. Hal itu pun sebagai bukti fitnah dan hujatan lawan politik kepada Presiden Jokowi dan keluarga ditolak rakyat yang kian rasional.
Meski begitu, ia meminta para pendukung Prabowo-Gibran tidak terlena dengan hasil survei seperti itu. Dengan hasil survei itu, ia berharap membuat kader partai dan relawan justru bekerja lebih keras lagi dengan mengetuk pintu rumah dan hati masyarakat.
"Yakinkan Prabowo-Gibran adalah pasangan yang paling mampu meneruskan kerja-kerja baik yang dirintis Pak Jokowi 9 tahun terakhir," ujarnya.
Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo di Jawa Barat Terus Melesat
Sebelumnya, Rabu 8 November 2023, Lembaga dan Analisa Kebijakan Publik (Lanskap) merilis hasil survei terbaru dimana pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, unggul secara elektabilitas di Pulau Jawa.
Direktur Eksekutif Lanskap Mochammad Thoha menjelaskan Prabowo-Gibran memperoleh 40,0 persen, disusul Ganjar-Mahfud MD sebesar 34,3 persen dan Anies-Muhaimin sebesar 20,0 persen.
"Pasangan Prabowo-Gibran sejauh ini masih unggul di dua provinsi, yakni Jawa Barat dan Jawa Timur. Anies-Imin hanya kuat di DKI Jakarta, dan untuk pasangan Ganjar Mahfud hanya kuat di Jawa Tengah saja," ujarnya.***
