Stop Konsumsi Makanan Kemasan Berlebih, Ini Bahayanya, Kalau Tidak Kesehatan Anda Taruhannya

- 6 Oktober 2020, 14:40 WIB
Stop Makanan Kemasan Berlebih. Foto ilustrasi
Stop Makanan Kemasan Berlebih. Foto ilustrasi /klikdokter

Efek samping makanan dalam kemasan jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan kegemukan dan timbulnya berbagai penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus dan penyakit jantung koroner.

2. Mengandung Lemak Trans
Tahukah Anda bahwa lemak trans dua kali lebih berbahaya bagi jantung? Bahkan, lemak trans lebih buruk bagi jantung dibandingkan dengan lemak jenuh karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).

Baca Juga: Mana Lebih Sehat, Matcha atau Green Tea, Berikut Manfaatkan Keduanya Bagi Kesehatan

Itulah yang menimbulkan bahaya makanan dalam kemasan. Sebab, peningkatan kadar lemak jahat mengakibatkan masalah besar bagi pembuluh darah. Selain itu, lemak trans juga dapat meningkatkan kadar lipoprotein dan trigliserida.

Jika Anda menemukan kata-kata seperti ‘terhidrogenasi sebagian’, ‘difraksinasi’, atau ‘terhidrogenasi’, Anda harus waspada.

3. Mengandung Refined Grain
Refined grain adalah kebalikan dari whole grain (biji-bijian utuh). Jika whole grain tidak mengalami proses pengolahan, maka refined grain mengalami proses pengolahan sedemikian rupa sehingga biji-bijian kehilangan bagian kulit dan lembaganya.

Proses pengolahan membuat yang tersisa hanya bagian endosperma dengan kandungan rendah karbohidrat dan sedikit protein. Selain itu, zat gizi yang hilang, antara lain vitamin, mineral, dan serat.

Baca Juga: Kenapa Ya Kebotakan Pria Dimuali dari Bagian Atas Kepala? Ini Alasan, Pencegahan, dan Perawatannya

Bahaya makanan kemasan yang mengandung refined grain dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, serangan jantung, resistensi insulin, diabetes, serta lemak pada perut.

Beberapa penelitian menunjukkan hasil bahwa wanita dan pria yang makan lebih banyak whole grains mengalami penurunan risiko penyakit jantung hingga 20-30 persen.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x