Sengaja Rusak Ratusan Vaksin, Perawat Klinik Kesehatan pun Dipecat

1 Januari 2021, 16:36 WIB
Tenaga kesehatan menyimpan vaksin ke kotak pendingin di Puskesmas Tamblong, Jalan Tamblong, Kota Bandung, Kamis, 17 Desember 2020. Pemerintah menegaskan bahwa nantinya vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat Indonesia gratis. /Pikiran-rakyat.com/Armin Abdul Jabbar/

GALAMEDIA - Seorang pekerja pusat kesehatan dari Milwaukee dengan sengaja mengeluarkan 57 vial vaksin virus corona Moderna dari lemari es dan tidak mengembalikannya hingga tidak bisa digunakan.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin (1 Januari 2021) karyawan tersebut telah dipecat akibat tindakannya.

Demikian keterangan advokat Aurora Health. Dugaan sabotase pun sempat mengemuka.

Baca Juga: Fahri Famzah Tiba-tiba Berkicau Ungkit Soal Jebakan: Ini Semua Menuju ke Mana?

Ada 57 vial atau 500 dosis vaksin Moderna yang terpaksa dibuang setelah pekerja tadi mengeluarkan  vial tersebut dari lemari es klinik di Grafton.

Awalnya, Aurora Health Care mengatakan vaksin 'secara tidak sengaja dikeluarkan dari lemari es. Tapi keterangan terakhir menyatakan karyawan dimaksud sengaja melakukannya.

Aurora Health mengatakan mereka masih menyelidiki insiden tersebut.

Baca Juga: Bolehkah Mendirikan Front Pejuang Islam? Mahfud MD Beri jawaban Mengejutkan, Ikut Ungkit PDIP

Keterangan resmi menyebut, awal pekan ini diketahui 57 vial vaksin Moderna dikeluarkan dari lemari es farmasi di Aurora Medical Center - Grafton dalam semalam sehingga lebih dari 500 dosis vaksin harus dibuang percuma.

“Kami segera meluncurkan tinjauan internal dan percaya ini disebabkan kesalahan manusia yang tidak disengaja.

Namun orang yang dimaksud hari ini mengakui mereka sengaja mengeluarkan vaksin dari lemari es.”

Baca Juga: Mengejutkan, Pelaku Pelecehan Lagu Indonesia Raya Ternyata Masih Pelajar SMP

“Kami juga telah memberitahu pihak berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut. Kami percaya vaksinasi adalah jalan keluar dari pandemi. Kami sangat kecewa bahwa tindakan individu ini.”

“Ini mengakibatkan penundaan lebih dari 500 orang untuk menerima vaksin. Ini pelanggaran terhadap nilai-nilai inti kami dan individu tersebut tidak lagi dipekerjakan oleh kami.”

Baca Juga: Lanjutkan Perjuangan di Tahun 2021, AHY Siap Bantu Rakyat Melawan Ketidakadilan

Kedua vaksin yang disetujui secara federal Moderna dan Pfizer  memerlukan kondisi penyimpanan dingin yang ketat untuk menjaga keefektifannya.

Pasokan vaksin terbatas dan saat ini diberikan terlebih dulu kepada petugas kesehatan.

AS hanya memberikan sekitar 10 persen atau kurang dari 2,6 juta dari 20 juta dosis vaksin virus corona yang dijanjikan akan diberikan pada akhir tahun 2020.

Total sudah lebih dari 12 juta dosis ddistribusikan ke berbagai negara bagian dan teritori.

Baca Juga: ISIS Klaim Serang Bus yang Mengakibatkan 40 Tentara Suriah Tewas

Data CDC mengungkap pekan lalu kurang dari 2,6 juta orang menerima dosis pertama vaksin Moderna atau Pfizer. Keduanya sulit didistribusikan karena perlu disimpan pada suhu beku.

Hambatan ini disebabkan oleh pejabat di tingkat negara bagian dan federal yang gagal membuat rencana pelaksanaan vaksinasi, ungkap mantan pejabat FDA kepada DailyMail.com.

Baca Juga: Tak Larang Pendirian Front Pejuang Islam, Mahfud MD: Kini 444.000 Ormas Tidak Dilarang

Penundaan terjadi ketika AS mencatatkan  rekor hari paling mematikan dengan lebih dari 3.900 kematian dalam satu hari dan temuan virus mutan di California selatan dan Colorado.

Di AS, pemerintah federal menyerahkan perencanaan vaksinasi pada masing-masing negara bagian saat departemen kesehatan sudah kewalahan dengan melonjaknya kasus Covid-19.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail

Tags

Terkini

Terpopuler