PM Israel Netanyahu Terima Panggilan Pertama Kali dari Biden, Bahas Apa?

18 Februari 2021, 19:52 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. /Times of Israel/timesofisrael.com

GALAMEDIA – Setelah sebelumnya Presiden Amerika Joe Biden melakukan panggilan pertama kalinya kepada Presiden China Xi Jinping pada 10 Februari 2021, kali ini giliran PM Israel yang dihubunginya.

Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Amerika Joe Biden terus melakukan manuver politiknya untuk memperbaiki hubungan dengan berbagai negara.

Kali ini giliran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dihubungi Biden melalui saluran telepon resmi kenegaraan, Rabu, 17 Februari 2021.

Baca Juga: Marzuki Alie Ngamuk Merasa Difitnah, Partai Demokrat: AHY Bukan untuk Masa Lalu Apalagi Cerita Hantu

Biden menyampaikan bahwa dia telah melakukan pembicaraan yang baik dengan Netanyahu.

“Percakapan yang baik,” singkat Biden saat di Gedung Putih.

Hal ini merupakan panggilan pertama kalinya kepada pemimpin di kawasan Timur Tengah bagi Biden pasca dia terpilih menjadi presiden Amerika ke-46.

Baca Juga: Basement BEC Terbakar, Kepulan Asap Hitam Masih Terlihat

Panggilan pertama ini menandakan betapa pentingnya hubungan antara Amerika dan Israel yang telah terbentuk selama beberapa dekade.

Gedung Putih membeberkan, Netanyahu dan Biden membahas tentang pentingnya konsultasi yang berkelanjutan dalam masalah keamanan regional, termasuk Iran.

“Presiden menekankan dukungan Amerika untuk normalisasi hubungan baru-baru ini antara Israel dan negara-negara di dunia Arab dan Muslim,” dalam keterangan yang disampaikan Gedung Putih.

Baca Juga: Rumah Terasa Bergetar, Gempa 5,1 Guncang Wilayah Bengkulu

Selain itu, Biden menekankan pentingnya bekerja sama untuk memajukan upaya perdamaian di seluruh wilayah, termasuk Israel dan Palestina.

Sampai saat ini, Biden sudah melakukan percakapan jarak jauh dengan sejumlah kepala negara dalam masa kepemimpinannya yang belum genap satu bulan.

Para pemimpin tersebut antara lain, Perdana Menteri Kadana Justin Trudeau, PM Inggris Boris Johnson, Presiden Rusia Vladimir Putih, dan Presiden China Xi Jinping.

Baca Juga: BreakingNews, Kapolri Izinkan Turnamen Pramusim Piala Menpora 2021

Pegawai senior dari Carnegie Endowment for International Peace Aaron David Miller, menyebutkan bahwa Biden mengirim sinyal bahwa Amerika mendukung Israel.

“Pesannya adalah: Saya pro-Israel, presiden yang sangat pro-Israel, tapi saya belum tentu pro-Netanyahu,” ungkap Miller, 17 Februari 2021.

Miller mengamati bahwa Biden tidak akan bersikap sama dengan Trump untuk memberikan hubungan yang sangat dekat dengan Netanyahu.

Baca Juga: Termasuk Ikatan Cinta, Ini Dia Kumpulan Lagu Ost Sinetron Indonesia

Dia beralasan bahwa Biden sedang melakukan langkah hati-hati karena Israel akan menggelar pemilihan umum pada 23 Maret 2021 mendatang.

Netanyahu menyambut baik upaya Biden yang akan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran yang telah ditinggalkan Trump pada 2018 lalu.

Israel menginginkan agar Iran sebagai rival timur tengahnya segera membatasi pengadaan uranium ke level 3,67 persen sesuai kesepakatan nuklir.

Baca Juga: Penyebab Kematian Ustadz Maheer Terungkap, Komnas HAM Beberkan Hasil Penyelidikan

Kantor Perdana Menteri Israel turut menyampaikan bahwa Biden berjanji kepada Netanyahu untuk segera menarik Iran ke dalam kesepakatan nuklir.

“Membahas kemajuan masa depan dari perjanjian perdamaian, ancaman Iran, dan tantangan regional, dan setuju untuk melanjutkan dialog mereka,” bunyi pernyataan kantor tersebut, 17 Februari 2021.

Melalui akun Twitternya, kantor PM Israel membuat cuitan mengenai aktivitas perbincangan antara Netanyahu dan Biden.

Baca Juga: Abu Janda Bagaimana Kabarnya Ya? Ketua DPP KNPI Haris Pertama Janji Tak Berkhianat

“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berbicara malam ini dengan Presiden AS @JoeBiden. Percakapan sangat hangat dan bersahabat dan berlanjut selama kurang lebih satu jam,” cuit @IsraeliPM, 17 Februari 2021.***

 

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler