Gus Sahal Sebut Teroris dan Radikalis Ada yang Atas Nama Islam: Umat Islam Harus Akui, Lalu Basmi!

29 Maret 2021, 11:42 WIB
Akhmad Sahal yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Sahal. /

GALAMEDIA - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal atau akrab disapa Gus Sahal turut menanggapi perihal aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu, 28 Maret 2021.

Melalui akun Twitter pribadinya @sahal_AS pada Senin, 29 Maret 2021 Gus Sahal mengatakan bahwa teroris dan radikalis atas nama Islam itu nyata adanya dan umat Islam harus berbesar hati mengakuinya sebagai penyakit umat.

"Teroris dan radikalis atas nama Islam nyata ada. Umat Islam harus berbesar hati mengakui itu sebagai penyakit umat, lalu basmi," kata Gus Sahal dilansir Galamedia dari akun Twitter @sahal_AS pada Minggu, 28 Maret 2021.

Baca Juga: Di Bungkus Kantong Kresek, Atta Halilintar Dapat Hadiah Pernikahan Berupa Uang Senilai Rp1 Miliar

Baca Juga: 3 Orang Hilang di Ledakan Kilang Minyak Balongan, Kapolda Jabar Langsung Tinjau Lokasi

Lebih lanjut, Gus Sahal mengungkapkan bahwa umat Islam jangan terus berupaya melakukan penyangkalan, dengan mengatakan bahwa teroris itu tidak punya agama.

"Jangan malah denial/mungkir, bilang teroris gak punya agama. Cara untuk sembuh dari penyakit, akui punya penyakit, lalu obati," ujar Gus Sahal.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Baca Juga: Move On dari Amanda Manopo, Kini Billy Syahputra Ajak Ayu Ting Ting Nikah: Mending Sama Gue Aja

"Sudah kita dapatkan inisial L (pelaku). Bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu, telah kita amankan," kata Listyo Sigit Prabowo, Minggu, 28 Maret 2021.

Listyo Sigit mengatakan, pelaku diketahui tergabung dalam kelompok JAD dan pernah melaksanakan kegiatan operasi terorisme di Jolo, Philipina pada 2018 lalu.

"Untuk inisial pelaku sudah kita dapatkan, dan kita tindaklanjuti untuk melaksanakan pemeriksaan terkait dengan DNA yang bersangkutan, agar bisa pertanggungjawabkan secara ilmiah," kata Listyo Sigit.

Baca Juga: Berikut Nama-nama Korban Kebakaran Kilang Minyak Pertamina RU VI Balongan

Terkait terduga pelaku bom bunuh diri tersebut, Listyo Sigit menyebut bahwa pelaku berjumlah dua orang dan sudah meninggal dunia. Namun, pihaknya belum bisa membuka inisial salah satu pelakunya.

Listyo Sigit mengatakan, pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang beberapa waktu lalu ditangkap di Makassar, Sulsel di kompleks Villa Mutiara, Sudiang, dan Kabupaten Enrekang pada Januari 2021 lalu.

"Mereka adalah kelompok beberapa waktu yang lalu (ditangkap), ada kurang lebih 20 orang, dari kelompok JAD yang kita amankan. Mereka bagian dari itu. Inisial dan data-datanya sudah kita pastikan sesuai," tutur Listyo Sigit.

Baca Juga: 7+ Aspek dalam Program SMK Pusat Keunggulan, Hasilkan Lulusan dengan Dunia Kerja

Menurutnya, aksi pelaku bom bunuh diri tersebut merupakan society bomber, dengan membawa ledakan cukup besar sehingga berpengaruh dengan daya ledaknya.

"Jadi kegiatan mereka terjadi saat ini, kita ketahui adalah ledakan, adalah society boomber, menggunakan jenis bom panci, dan itu terkait dengan pengungkapan," ujar Listyo Sigit.

Listyo Sigit juga menyebut bahwa jajarannya sudah mengamankan kurang lebih empat orang, yang merupakan terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Oleh karena itu, Listyo Sigit meminta masyarakat untuk tidak khawatir dan panik, karena seluruh jajaran kepolisian, khususnya Tim Densus 88 Antiteror akan memburu dan mengikuti gerakan para pelaku terorisme.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler