Isu Presiden 3 Periode, Rocky Gerung : Oligarki Lembaga Survei Giring Opini Publik

30 Maret 2021, 15:14 WIB
Rocky Gerung saat berbincang-bincang dengan Hersubeno Arief. /Tangkapan layar YouTube Rocky Gerung Official./

GALAMEDIA – Isu Presiden tiga periode masih menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan.

Salah satunya, pengamat politik, Rocky Gerung dan jurnalis senior, Hersubeno Arief.

Melalui Youtube Rocky Gerung dengan judul “OLIGARKI LEMBAGA SURVEI GIRING ISU 3 PERIODE” Rocky memaparkan pendapat serta kritiknya.

Ada kabar menyebut, lembaga survei mendeklarasikan bahwa jika Jokowi dipasangkan dengan Prabowo, maka Indonesia akan lebih maju.

Baca Juga: Rilis Malam Ini, Intip Spesifikasi dan Harga Redmi Note 10 Series, Ada Redmi Note 10 Pro dengan Kamera 108 MP

Karena kabar ini, orang mulai mencurigai, apapun yang dilakukan oleh lembaga survei sebenarnya memiliki tujuan agar adanya kebijakan presiden tiga periode.

“Ya karena itu, potensi yang lain akhirnya tidak lagi bisa disorot atau di sentuh oleh lembaga survey”, ujar Rocky.

 

Akibatnya menurut Rocky, tidak ada lagi variabel (pasangan) yang akan disandingkan lagi.

“Akibatnya udah gak ada lagi variabel yang mau dipasangkan kan, cross data tabulasi juga udah gak bisa dibuat, maka mulailah yang aneh-aneh, tuh.”, ucap Rocky.

Menurut Rocky, saat ini di dalam politik Indonesia ada yang berupaya untuk mengarahkan publik menuju tiga periode.

“Ada satu segmen di dalam politik kita yang berupaya untuk mengarahkan opini publik menuju tiga periode.”, kata Rocky.

“Akhirnya, yang lain gausah di survei kalau begitu, karena uangnya mungkin ga ada atau konglomerat tidak turunkan uang untuk survei," sambungnya.

Baca Juga: 30 Maret Hari Perfilman Nasional, Ini 5 Film Horror Indonesia yang Go International

Rocky memaparkan jika survei-survei ini adalah upaya untuk memuluskan Sidang Umum MPR nantinya.

Ia berpendapat bahwa akhirnya rakyat akan menyimpulkan bahwa hanya ada pasangan Prabowo Jokowi yang dapat dipilih saat pemilihan Capres Cawapres 2024.

“Jadi semakin kita dibombardir dengan survei semakin kita tau bahwa ini adalah akal-akalan untuk satu paket dengan upaya memuluskan Sidang Umum MPR”, ucap Rocky santai.

“Nanti, rakyat pada akhirnya tiba pada kesimpulan, ‘oh ya memang cuma ada Prabowo dan Jokowi yang harus dipasangkan, jadi soal-soal begitu yang sebetulnya secara intelektual kan makin dangkal," menurut Rocky.

Baca Juga: Polda Jabar Ungkap Dugaan Sementara Penyebab Terbakarnya Kilang Pertamina Balongan

Rocky juga menjelaskan bahwa ini adalah oligarki opini publik. Ia menilai jika oligarki lembaga survei lebih berbahaya ketimbang oligarki modal.

“Inilah yang disebut sebagai oligarki opini publik, bukan oligarki modal tapi ini oligarki di dalam public opinion yaitu isinya adalah lembaga-lembaga survei”, ujar Rocky.

“Mereka membentuk oligarki juga, lebih berbahaya oligarki lembaga survei daripada oligarki modal. Oligarki modal bisa ada bangkrutnya, tapi oligarki lembaga survei langsung membentuk opini publik”, kata Rocky.

***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler