Warga RW 10 Antapani Kidul Kompak Melawan Covid-19

21 Mei 2021, 19:15 WIB
Lurah Antapani Kidul, Dedi Juardi (kiri) bersama Ketua RW 10 Dede Amar, di Kantor RW 10, Antapani Kidul, Jumat, 21 Mei 2021./Lucky M Lukman/Galamedia /

GALAMEDIA - "Kami tidak menakut-nakuti, tapi justru lebih banyak memberikan edukasi kepada warga," begitu jawaban Ketua RW 10 Kelurahan Antapani Kidul, Kota Bandung, Dede Amar, saat ditanya soal langkah mengatasi Covid-19 di lingkungannya.

Ya, tanpa terasa pandemi Covid-19 ini sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Di Kota Bandung khususnya, sampai saat ini Kecamatan Antapani masih menjadi nomor satu dalam urusan kasus positif.

Namun aparatur pemerintah dan masyarakat tak berdiam diri. Banyak cara sudah dilakukan untuk memerangi Covid-19. Termasuk yang dilakukan warga di RW 10 Kelurahan Antapani Kidul.

Di bawah kepengurusan RW yang baru dilantik, upaya pencegahan masuknya Covid-19 akan terus dilakukan. Penerapan protokol kesehatan menjadi hal wajib, terutama di fasilitas umum.

Ketua RW 10 Kelurahan Antapani Kidul, Dede Amar menceritakan, pihaknya kini semakin menggencarkan penerapan protokol kesehatan itu. Sosialisasi kepada warga pun terus digenjot.

Baca Juga: Kematian Putri Diana Tinggalkan Luka Mendalam Bagi Pangeran Harry: Saya Rela Gunakan Obat-obatan

"Tapi intinya sosialisasi itu tidak memaksa. Dan Alhamdulillah mereka menyambut baik," tutur Dede Amar usai dilantik sebagai Ketua RW 10 oleh Lurah Antapani Kidul, Dedi Juardi, di Kantor RW 10, Jumat, 21 Mei 2021.

Lurah Antapani Kidul, Dedi Juardi melantik pengurus RW 10 yang diketuai Dede Amar, di Kantor RW 10, Antapani Kidul, Jumat, 21 Mei 2021./Lucky M Lukman/Galamedia

Dengan sumber daya manusia yang mumpuni, Dede Amar pun merasa optimis daerahnya bisa terbebas dari Covid-19. Fasilitas mencuci tangan, penyediaan masker, penerapan jaga jarak sangat ketat diberlakukan.

Di masjid contohnya. Jaga jarak saat shalat masih diberlakukan. Pun soal kewajiban memakain masker dan membawa alat shalat sendiri juga masih diterapkan.

Di lingkungan sekitar Kantor RW, penerapan prokes benar-benar dilakukan. Warga yang akan masuk lingkungan Kantor RW, terlebih dahulu dicek suhu tubuhnya. Penggunaan masker menjadi hal yang wajib.

Bahkan sebelum memasuki area Kantor RW, warga pun diminta untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan menggunakan sabun.

Baca Juga: Link Streaming dan Spoiler Tokyo Revengers Episode 7 : Kehancuran Geng Toman!

"Seperti halnya motto RW di Kota Bandung, kita harus rukun, mampu dan tangguh. Pencegahan terhadap Covid-19 ini menjadi bukti bahwa kita tangguh menghadapinya," tambah Dede Amar.

Dalam kesempatan itu, Dede Amar juga menyatakan, di bawah kepemimpinannya, RW 10 akan banyak melakukan perubahan. Termasuk dalam hal menata sejumlah fasilitas umum yang tersedia.

Bahkan, RW 10 kini juga sudah memiliki website sendiri, dengan nama www.kisunda-10.blogspot.com. Melalui website itu, warga RW 10 bisa memberikan saran kepada pengurus RW. Di sisi lain, pengurus juga bisa mempublikasikan keberhasilan mereka kepada publik.

Baca Juga: BPJS Buka Suara Terkait 279 Juta Data Penduduk RI yang Bocor, Diduga Dijual di Situs Web Gelap

Camat Antapani, Rachmawati Mulia meresmikan website milik RW 10 Antapani Kidul, Jumat, 21 Mei 2021./Lucky M Lukman/Galamedia

Baca Juga: Mantap, Lima Tahun Berturut-turut, Pemkab Bandung Raih WTP dari BPK RI

"Kami mengajak seluruh warga untuk kompak. Dan ini modal yang sangat luar biasa. Dengan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki, kami optimis RW 10 bisa menjadi RW yang unggul di Kota Bandung," tandasnya.

Di tempat yang sama, Camat Antapani, Rachmawati Mulia memberikan pesan penting kepada pengurus RW 10 untuk sama-sama mencegah Covid-19. Ia juga mengingatkan jika pandemi belum berakhir.

"Pandemi belum berakhir, capai juga kan pakai masker sudah setahun lebih. Tapi kita tetap harus waspada," ujar Rachmawati.

Baca Juga: Setuju Gencatan Senjata, Benjamin Netanyahu Mendapat Berbagai Kritikan Tajam : Memalukan

Ia tak memungkiri, kecamatan yang dipimpinnya memang menjadi yang paling top di Kota Bandung dalam urusan kasus positif Covid-19. Selama ini, berdasarkan penelurusan yang dilakukan, kasus positif Covid-19 di kecamatan yang dipimpinnya lebih banyak diakibatkan klaster perkantoran.

Sekedar informasi, mayoritas warga Antapani memang pekerja kantoran. Mereka umumnya terkena virus saat berada di lingkungan kerja.

"Nah mereka akhirnya membawa ke rumah. Ini yang menyebabkan kasus di Antapani masih tinggi, kata Rachmawati.

Namun Rachmawati tak henti meminta warganya, termasuk para pengurus RW untuk bahu-membahu memerangi Covid-19. Ia pun merasa terharu dengan keikhlasan sebagian warganya menyediakan rumah singgah sehat.

Rumah singgah sehat ini diperuntukkan bagi mereka yang sehat namun ada salah satu anggota keluarganya yang positif.

"Jadi rumah singgah sehat itu buat mereka yang sehatnya. Nah kalau yang positifnya isolasi mandiri di rumah pribadi. Jadi mereka kita pisahkan. Yang tinggal di rumah singgah sehat kita berikan bantuan makanan dan lainnya," ungkap dia.

Ia pun berharap, segala daya upaya yang dilakukan bisa mencegah semakin masivnya Covid-19 di Kecamatan Antapani pada khususnya dan Bandung pada umumnya.

"Dengan dorongan doa dan ibadah, ikhtiar tetap kita lakukan. Mudah-mudahan kita terhindar dari Covid-19. Saya juga sudah meminta Ketua RW untuk mendata warga yang kemarin berhasil mudik. Ini harus diantisipasi," tuturnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler