Bupati Warning Ormas dan LSM: Jangan Ganggu Investasi di Kabupaten Bandung!

28 Mei 2021, 15:02 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengunjuni pabrik tekstil PT. Budi Agung Santosa di Jalan Raya Garut Bandung, Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Jumat, 28 Mei 2021./Engkos Kosasih/Galamedia /

GALAMEDIA - Bupati Bandung Dadang Supriatna memberi peringatan kepada lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan ormas untuk tidak mengganggu investasi di Kabupaten Bandung.

Pasalnya, saat ini sektor usaha kembali menggeliat demi mempercepat pertumbuhan ekonomi setelah dihantam pandemi Covid-19.

"Mohon maaf, LSM maupun Ormas untuk tidak mengganggu investasi di Kabupaten Bandung. Mari kita kawal bersama-sama dengan masuknya investasi ke Kabupaten Bandung, untuk kemajuan dan percepatan pertumbuhan ekonomi," tutur Dadang.

Ia menyatakan hal itu saat melaksanakan kunjungan kerja ke pabrik tekstil PT. Budi Agung Santosa di Jalan Raya Garut-Bandung, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat, 28 Mei 2021.

Baca Juga: 75 Pegawai KPK yang Lulus TWK Minta Pelantikan Ditunda, Nama Jokowi Disebut-sebut, Kenapa Ya?

"Kami berharap berbagai pihak tersebut untuk mengawal investasi untuk menciptakan lapangan kerja dalam upaya mengurangi angka penangguran di Kabupaten Bandung," tambahnya.

Salah satu langkah mengamankan investasi dan mendukung pengembangan usaha pabrik tekstil di Kabupaten Bandung, bupati meninjau kawasan pabrik PT. Budi Agung Santosa.

Mulai dari meninjau proses produksi kain tekstil yang dihasilkan, hingga memantau lokasi instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Hal itu dalam upaya memastikan keamanan investasi di pabrik tekstil tersebut disaat pandemi Covid-19.

Dadang menilai, PT. Budi Agung Santosa sebagai perusahaan tekstil sudah berkiprah cukup lama di Kabupaten Bandung dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Minta Kepala Daerah Jujur: Jangan Tutupi Status Covid-19!

Ia juga turut mengapresiasi manajemen perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan perusahaan disaat pandemi Covid-19.

"Perusahaan ini memberikan kontribusi yang luar biasa untuk masyarakat, tetap bisa bekerja," katanya.

Dadang Supriatna pun mengingatkan kepada setiap perusahaan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Terlebih sebelumnya, ia sempat diundang rapat koordinasi oleh Presiden RI Joko Widodo, dalam kondisi pandemi Covid-19 untuk tetap meningkatkan kehati-hatian.

"Jangan sampai ada penyebaran virus baru di Kabupaten Bandung. Kita juga mengajak kerjasama dengan pihak perusahaan sekitar untuk tetap menjaga prokes. Minimal para pekerja yang ada di perusahaan memakai masker atau menerapkan 5 M," katanya.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu mengungkapkan, jika percepatan penanganan permasalahan Covid-19 segera bisa diatasi, akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Akui Kecewa dengan Keputusan Vonis Terhadap HRS, Aktivis NU: Bukan Cuma Kerumunan

"Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung masih minus. Untuk itu, saya apresiasi terhadap perusahaan yang tak pernah tutup selama pandemi Covid-19," ungkapnya.

Ia pun mendapat kabar angka pengangguran di Kabupaten Bandung pada angka 8 persen lebih atau sekitar 150.000 jiwa dari jumlah penduduk 3,7 juta jiwa di Kabupaten Bandung akibat pandemi Covid-19.

Bupati mengatakan butuh lapangan kerja untuk mengurangi angka pengangguran, di antaranya melalui upaya memperbanyak investasi.

"Karena itu, saya memberikan apresiasi kepada perusahaan yang tetap mempekerjakan para karyawannya. Jujur saja, kalau perusahaan tutup angka pengangguran akan bertambah. Pengangguran bertambah angka kriminal dikhawatirkan bertambah," katanya.

Dadang pun berusaha untuk menawarkan berbagai potensi yang ada di Kabupaten Bandung. Hal itu dalam upaya mendorong investasi.

Baca Juga: Trotoar di Soreang Jadi Tempat Parkir Sepeda Motor, Dishub Langsung Lakukan Penertiban

Sementara itu, perwakilan perusahaan PT. Budi Agung Santosa, Hayun mengatakan, perusahannya mempekerjakan kurang lebih 2000 karyawan.

"Mereka sampai saat ini masih bekerja dan tak ada pengurangan," kata Hayun.

Ia mengatakan, perusahaan tersebut memproduksi kain batik, polyester polos untuk bahan kerudung atau busana muslim dan jilbab.

Hayun pun mengungkapkan dalam kondisi pandemi Covid-19, pihaknya berusaha untuk mempertahankan perusahaan supaya tetap bisa berjalan.

"Kami berharap pandemi Covid-19 segera selesai dan perusahaan bisa kembali bangkit," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler