Minta Masyarakat Jaga Keselamatan Negara, Ma'ruf Amin: Jangan Anggap Berat Berbagai Kesulitan

27 Juli 2021, 15:19 WIB
Wakil Presiden Indonesia Maruf Amin. / /Twitter @Kiyai_MarufAmin/

GALAMEDIA - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin mengajak seluruh masyarakat Nahdliyin menjaga keselamatan negara dari pihak-pihak yang menjadikan Covid-19 dan kesulitan ekonomi sebagai alat membangun ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Ajakan itu dikatakan secara langsung oleh Wapres Ma'ruf Amin dalam Khataman Shalawat Nariyah dan Doa Keselamatan Bangsa dari Wabah, yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara virtual melalui TVNU, pada Senin 26 Juli 2021.

"Selain kita menjaga dan mengobati dari pada wabah ini, yang harus kita jaga secara lebih besar ialah keselamatan negara," kata Kiai Ma'ruf Amin.

Menurut Ma'ruf Amin, hal tersebut adalah kewajiban bersama termasuk para ulama dan kiai, untuk menjaga umat dari upaya pihak-pihak yang menjadikan musibah dan cobaan dari Allah sebagai alat guna menimbulkan kegaduhan.

Baca Juga: Hilang Penciuman? Jangan Dulu Panik! 5 Cara Alami Ini Bisa Jadi Solusi Atasi Anosmia

"Ini adalah cobaan, dalam menghadapi Covid dan krisis ekonomi, kita juga dihadapkan dengan goncangan informasi yang membanjiri di mana-mana," kata Ma'ruf Amin.

"Sehingga terjadi kesamaran antara yang benar dan tidak, hal ini sulit untuk dibedakan," sambungnya dikutip Galamedia dari laman NU.

Menurut Kiai Ma'ruf, menanggulangi pandemi Covid-19 ialah suatu kewajiban bagi semua yang merupakan bagian tanggung jawab kebangsaan.

Lantaran hal tersebut adalah bagian dari hubbul wathan minal iman, sebagaimana yang dituntunkan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari.

Ketika negara terancam oleh penjajah, sesegera mungkin Hadratussyekh melakukan langkah strategis dengan membuat fatwa jihad yang kemudian dilanjutkan oleh PBNU sebagai resolusi jihad.

"Itu artinya, bahwa beliau memiliki niat hubbul wathan yang tinggi. Ketika ada tanggung jawab kebangsaan muncul, segera direspons tanpa menunggu perintah atau diminta terdahulu," tuturnya.

Resolusi jihad adalah bukti yang pernah dilakukan. Apalagi dalam menghadapi wabah Covid, hal ini bukan hanya menjadi mas'uliyah wathoniyah (tanggung jawab kenegaraan) melainkan mas'uliyah diniyah (tanggung jawab keagamaan).

Dalam kesempatan itu, Wapres RI Ma'ruf Amin juga menyampaikan apresiasi pemerintah terhadap NU yang terus berusaha untuk bersama-sama menanggulangi Covid-19.

Ia juga mengatakan bahwa dunia adalah tempat kita diuji dan dicoba maka kita harus selalu memanjatkan doa dalam rangka menanggulangi musibah, fitnah, dan cobaan.

Baca Juga: Perekonomian Terdampak Covid-19, Laba bank bjb Tetap Tumbuh 14,4 persen pada Triwulan II 2021

"Dunia ini adalah tempat kita diuji dan dicoba. Kalau kita ingin menghindarkan diri dari musibah dan cobaan, hal itu tidak mungkin, karena ini memang menjadi aturan Allah," ujarnya.

Wapres RI itu kemudian mengatakan bahwa kita kini sedang di dalam perjalanan menuju tempat menetap di akhir untuk memperoleh balasan dari Allah.

Oleh karena itu, jika tidak ada ujian dan cobaan, bagaimana balasan itu akan diberikan.

"Oleh sebab itu jangan menganggap berat terjadinya berbagai keluhan dan kesulitan. Jadikan itu menjadi suatu hal yang harus kita terima," kata Ma'ruf Amin.

"Sebagaimana Allah mengatakan; kami jadikan kebahagiaan kamu, menjadi cobaan untuk kebahagiaan kamu," pungkas Ma'ruf Amin.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler