Rusia Siapkan Tsunami Nuklir, Putin Ancam Dunia dengan Torpedo Poseidon 2M39

28 Februari 2022, 14:22 WIB
Poseidon Torpedo /YouTube MILITARY STUFF.!!

GALAMEDIA - Saat pertama kali mengungkapkan kemampuan Poseidon 2M39 pada 2015, banyak yang mengira Presiden Rusia Vladimir Putin hanya menggertak.

Bayangkan  sebuah torpedo nuklir melaju tanpa suara di dasar laut, menembus radar pertahanan rudal dan meledak di pesisir New York sesuai rencana.

Berikutnya hantaman ombak setinggi gedung menerjang kota, melenyapkan semua yang tersapu dan meninggalkan efek bencana radioaktif beracun.

Baca Juga: Lembang Hujan, Tak Menyurutkan Wisatawan Menikmati Libur Panjang Isra Miraj

Demikian gambaran kemampuan Poseidon 2M39  yang dirancang untuk menghancurkan bentangan garis pantai dengan hulu ledak multi-megaton nuklirnya.

Ledakan torpedo Poseidon 2M39 akan memicu rantai tsunami radioaktif mematikan yang tak hanya menghancurkan kota-kota besar dan kecil tapi juga menjadikannya tidak dapat dihuni selama beberapa dekade.

Dijuluki Nuklir Hari Akhir atau Torpedo Armageddon, Poseidon  menjadi senjata super yang akan diimpikan Putin.

Baca Juga: Wacana Penundaan Pemilu 2024 Kian 'Berisik', Pengamat Politik: Akan Timbulkan Krisis Kepercayaan Masyarakat

Sempat disebut para pejabat dan pakar pertahanan AS sebagai fantasi, kini orang nomor satu Rusia tersebut menunjukkan bahwa Poseidon 2M39 bukan isapan jempol.

Dikutip dari DailyMail belum lama ini, Rusia benar-benar mengembangkan Poseidon.

Setidaknya terungkap tiga kapal selam diadaptasi untuk membawa torpedo besar tengah diuji coba di Kutub Utara.

Wilayah yang tertutup es dan nyaris tidak dapat dilayari ini perlahan mulai mencair dan menjadi titik krusial bagi rencana ekonomi Rusia untuk membuka dan mengendalikan rute pelayaran utara dari Eropa ke Asia.

Baca Juga: Wagub Jabar: Pancasilais Sejati, Mereka yang Mengamalkan Agamanya

Hilangnya penghalang es secara bertahap juga mengekspos kerentanan militer perbatasan utara Rusia yang dulu tidak bisa ditembus.

Putin yang menginginkan 2M39 dikerahkan di Kutub Utara musim panas 2022 ini, menurut laporan media Rusia, telah meminta kementerian pertahanan untuk memberinya informasi detail dari setiap tahapan perkembangan rencananya.

Poseidon 2M39 pertama kali diungkapkan dengan sengaja oleh seorang jenderal Rusia pada tahun 2015 yang difoto tengah berbincang dengan Putin terkait senjata yang sangat rahasia.

Baca Juga: Bukan di Belarusia, Presiden Ukraina Usulkan Beberapa Tempat Ini untuk Lakukan Negosiasi Damai dengan Rusia

Tiga tahun berikutnya, Putin mengumumkan bahwa Rusia sedang mengembangkan torpedo dalam pidato yang menyertakan presentasi hulu ledak nuklir yang disimuasikan jatuh di kawasan Amerika.

Sementara kalangan yang skeptis menganggap Poseidon hanya gertakan untuk pihak Barat, beberapa ahli pertahanan memperingatkan  ada banyak bukti yang menjadi petunjuk bahwa proyek ini benar-benar mematikan.

Salah satunya upaya Moskow memodifikasi kapal selam dengan biaya mahal, memasang pintu hanggar bawah air yang jauh lebih besar dari tabung torpedo konvensional yang mampu meluncurkan rudal berukuran besar.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 28 Februari 2022: Dengar Andin Marah, Reyna Tahu Siapa Orang Tua Kandungnya

Kian sedikit pengamat yang meyakini  bahwa Poseidon hanyalah mitos, meskipun kemampuan pasti mega-torpedo ini  itu masih menjadi perdebatan sengit.

Tahun 2019, sebuah video YouTube memperlihatkan kapal penelitian oseanografi Rusia yang menyelesaikan uji coba laut di dekat Kutub Utara.

Pakar militer mendapati torpedo Poseidon di geladak kapal tersebut.

Ini memicu spekulasi bahwa senjata ini dirancang untuk diluncurkan dari dasar laut yang dapat diturunkan dari sisi kapal atau  kapal selam.

Baca Juga: Sebut Indonesia Sedang Berada di Ujung Kehancuran, Rocky Gerung: The End of History dari Jokowi

Opsi itu menghindarkan potensi kapal selam ditemukan dan dihancurkan sebelum torpedo diluncurkan.

Dan karena memiliki pembangkit listrik sendiri jangkauan Poseidon hampir tidak terbatas meskipun beberapa memperkirakannya sekita 10.000 kilometer.

Yang pasti Poseidon adalah torpedo terbesar yang pernah dibuat.

Dengan diameter lebih dari 6 kaki dan panjang 65 kaki, senjata yang dikendalikan dari jarak jauh ini berukuran 30 kali ukuran torpedo berat standar dan diperkirakan memiliki berat 100 ton dengan bertenaga nuklir.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Didesak Naikan HPP dan HET Gula, APTRI Ungkap Fakta Petani Sewa Lahan

Pakar Barat meragukan klaim Rusia bahwa Poseidon melaju dengan kecepatan lebih dari 120 mph di bawah air, dengan mengatakan bahwa teknologi yang dibutuhkan untuk kecepatan ini akan membuat torpedo begitu keras sehingga mudah dideteksi.

Namun jika benar Rusia mampu mengatasi ini maka Poseidon akan sangat menakutkan yang bertipe siluman yang akan mampu melewati pertahanan rudal.

Sumber-sumber Rusia menggambarkan Poseidon sebagai senjata yang takkan terbendung.

Baca Juga: Kemacetan Parah Terjadi di Puncak Bogor, Ini Kata Dirlantas Polda Jabar

Konon, Poseidon awalnya digambarkan membawa hulu ledak 100 megaton, lebih besar dari Tsar Bomba yang dijatuhkan dari udara Soviet, senjata nuklir paling kuat yang pernah diuji.

Dengan muatan seperti itu, ledakanya bisa menghasilkan tsunami raksasa jauh di lepas pantai, yang bartinya rarti Poseidon tidak perlu mendekati kota target untuk menghancurkannya.

Sementara klaim Rusia tentang Poseidon kerap berubah, kepala pertahanan Barat mengakui ancaman akan serangan nuklir yang tak terdeteksi  sistem pertahanan rudal mereka.

Baca Juga: Beredar Kabar, Ada Agen Elpiji di Kota Bandung yang Jual Bright Gas 12 Kg dengan Harga Rp192 Ribu per Tabung

Wakil Laksamana Nils Andreas Stensones, kepala Intelijen Norwegia kepada CNN mengatakan bahwa Poseidon ditujukan untuk target yang jauh melampaui wilayah di mana Rusia mengujinya saat ini.

Sumber-sumber AS mengatakan mereka memantau perkembangan kendali Rusia atas Kutub Utara yang memungkinkan Putin memperluas kekuatannya hingga ke Atlantik Utara.

Dilaporkan Rusia ingin melengkapi Armada Utara-nya dengan 30 torpedo Poseidon.

Analis pertahanan menyebut kapal selam menjadi satu-satunya alat bagi Kremlin untuk menyamai kekuatan AS yang unggul secara militer.

Baca Juga: Ayu Dewi Pakai Tulle Skirt Rp45,9 Juta di Acara BuAHHAti, Gaya Presenter Ini Bikin Penggemar Terpesona

Kini tidak ada keraguan bahwa Poseidon memang ada dan para ahli memperkirakan Putin akan menggunakannya untuk ‘menggertak’ atau alat tawar-menawar dalam pembicaraan pengendalian senjata.

Mengingat rekam jejak Moskow yang buruk dalam hal kecelakaan militer, para ahli lingkungan juga mengkhawatirkan kontaminasi nuklir mengerikan dalam uji coba skala penuh Poseidon.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler