Hadapi Serangan Roket Musuh, Rusia Sudah Siapkan Rudal Berhulu Ledak Nuklir

8 Agustus 2020, 09:01 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters/Ria Novosti) /

GALAMEDIA - Rusia mengklaim telah menyiapkan persenjataan canggih dalam menghadapi serangan musuh jika suatu saat terjadi. Mereka akan membalas setiap serangan roket apapun dengan rudal berhulu ledak nuklir.

Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia yang telah secara terbuka mengungkapkan untuk meluncurkan serangan nuklir.

"Setiap rudal yang menyerang akan diperlakukan sebagai rudal yang dilengkapi nuklir," tulis Andrey Sterlin, anggota Staf Umum Rusia dan Alexander Khryapin, seorang ilmuwan militer papan atas, di surat kabar Kementerian Pertahanan Red Star yang kutip Russia Today, Sabtu, 8 Agustus 2020.

Baca Juga: Longor dan Banjir di China Tewaskan ‎1.400 Orang Pada 8 Agustus 2010

Kedua orang itu menamabhkan, informasi tentang peluncuran rudal otomatis akan dikomunikasikan kepada pimpinan tertinggi negara. Semuanya akan tergantung pada situasi dan cara dalam menentukan skala respons pasukan nuklir.

Andrey Sterlin dan Alexander Khryapin menambahkan, sistem peringatan serangan rudal Rusia tidak dapat menentukan apakah rudal yang diluncurkan adalah nuklir atau non-nuklir.

Oleh karena itu akan diperlakukan sebagai skenario terburuk. Terutama mengingat singkatnya guna merespons serangan nuklir.

Baca Juga: Seto Koji dan Yamamoto Mizuki Resmi Menikah

Perjanjian pengurangan senjata nuklir START (Strategic Arms Reduction Treaty) yang baru antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia akan berakhir pada 5 Februari 2021.

Presiden AS Donald Trump menolak untuk memperpanjang tanggal berakhir, percaya jika hal itu menguntungkan bagi Moskow.

Dikutip dari wartaekonomi.co.id, perjanjian tersebut membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dikerahkan, dan memungkinkan kedua negara untuk memantau satu sama lain, baik dari jarak jauh maupun di tempat.

Baca Juga: 'Tugasnya' Dianggap Selesai, Kucing di Kantor Kemlu Inggris Bakal Pensiun

Sterlin dan Khryapin percaya bahwa berakhirnya perjanjian akan memungkinkan AS membangun persediaan senjata mereka tanpa batas dan sekali lagi meninggalkan planet ini tertatih-tatih di ambang bencana nuklir global.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler