Nama Dedi Mulyadi Terseret Kasus Pengantin Beri Mahar Emas Palsu, Begini Faktanya

15 April 2024, 12:20 WIB
Nama Dedi Mulyadi Terseret Kasus Pengantin Beri Mahar Emas Palsu, Begini Faktanya./IST /

GALAMEDIANEWS - Media sosial Tiktok tengah heboh dengan kasus emas mas kawin palsu yang diunggah oleh akun @syfdwf belum lama ini. Video yang telah ditonton lebih dari 6,1 juta kali itu semakin heboh karena menyeret nama Kang Dedi Mulyadi (KDM).

Banyak netizen atau warganet yang mempertanyakan kejelasan video tersebut. Terlebih wajah KDM dipampang jelas sementara mempelai pria disensor menggunakan stiker wajah.

Baca Juga: VIRAL Pungli di Masjid Al Jabbar Bandung, Pj Gubernur: Berantas!

Kemarin, KDM bertemu dengan pemilik akun sekaligus mempelai wanita bernama Syifa Dwi Fauziah (26). Dia menikah dengan M Agung Darajat Pratama pada 30 Mei 2021 silam. KDM saat itu menjadi saksi pernikahan permintaan ayah Syifa, Diaudin yang merupakan Camat Wanayasa Purwakarta.

“Kita itu tunangan tiga bulan setelah pacaran. Kemudian menikah empat tahun setelah pacaran. Dia (Agung) anggota polisi di Jatanras Reskrim Polrestabes Bandung,” kata Syifa.

Syifa menjelaskan saat itu mas kawin yang diberikan di antaranya emas seberat 10 gram. Emas tersebut baru ia lihat secara fisik saat proses ijab kabul. Namun setelah resmi menikah ia tak pernah mendapatkan surat-surat dari emas tersebut.

Berjalannya waktu emas kawin menghitam. Ia pun penasaran mengecek langsung ke toko. Saat dicek ternyata sama sekali tidak ada kandungan emas dan masuk kategori aksesoris. Dan hingga kini emas itu masih disimpan olehnya sebagai bukti.

Baca Juga: BADARAWUHI dan SIKSA KUBUR Tembus Lebih 1 Juta Penonton, Merajai Film Horor Indonesia April 2024

“Mau cerita ke orang tua berat juga kemudian malu, akhirnya cerita konsultasi ke psikolog karena tidak ada teman untuk cerita, berasa hidup ini gak ada harga dirinya sama sekali kok sampai diberi mahar emas palsu,” ucapnya.

Hingga akhirnya Syifa mengajukan cerai. Bukan hanya soal emas palsu, faktor lain yang membuatnya ingin berpisah di antaranya hubungan dengan keluarga suami yang tak baik sampai dugaan KDRT yang kerap ia alami.

“KDRT melempar vape ke badan sampai biru, sampai sekarang saya harus ke psikiater diberi obat-obatan karena dia sering mengancam sampai ke tempat kerja saya minta untuk saya dipecat. Dia itu gak suka dikritik, gak suka dengar omongan, sampai ada itu (KDRT),” ujarnya.

Saat ini ia perceraiannya sudah memasuki sidang pertama. Sidang kedua rencananya akan digelar pada September mendatang sambil menunggu surat persetujuan dari Polri sebagai instansi suaminya bekerja.

Baca Juga: Resep Bubur ChaCha ala Rhobin Fernando Sajian Unik Mudah dan Praktis Khas Singapura

“Selama ini suami terus menghambat dan mempersulit proses perceraian. Saya dan keluarga sudah tidak mau meneruskan pernikahan. Makanya saya ingin mempercepat proses perceraian supaya hak asuh anak ke saya,” ucap Syifa.

Sementara itu KDM mengatakan sengaja ingin mengobrol dengan Syifa karena banyak orang yang menanyakan kasus tersebut padanya. Terlebih dalam video dibuka dengan wajah KDM yang ternyata menjadi saksi pernikahan.

Menurut KDM setelah mendengar penjelasan langsung dari Syifa, patut diduga bahwa pernikahannya tidak sah karena memberikan mahar palsu. Meski begitu ia akan menanyakan langsung kepada KUA maupun Pengadilan Agama terkait hukum pemberian emas palsu sebagai mahar.

Baca Juga: Kyle Walker Siap Comeback Bersama Man City untuk Pertandingan Melawan Real Madrid

“Kalau tidak sah dari sisi hukum bisa mengajukan pembatalan pernikahan seperti kasus Fahmi di Bogor yang istrinya menghilang,” ujar KDM.

Meski begitu ia mengapresiasi Syifa yang tak mau bercerita sesuatu bersifat menjelekkan atau mengumbar aib suami di depan umum. Bahkan Syifa baru muncul setelah diminta oleh KDM memberikan penjelasan karena namanya selalu dikaitkan dengan hal tersebut.

“Mudah-mudahan segera berakhir, saya berharap bisa berkumpul kembali, kalaupun tidak ya berpisah dengan baik-baik,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler