Erick Thohir Jamin Keamanan Data Vaksinasi Covid-19

- 24 November 2020, 23:39 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. /Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

GALAMEDIA - Data yang digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan benar-benar dijamin kerahasiannya. Data tersebut dipastikan menjadi milik pemerintah.

Hal itu disampaikan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir dalam webinar Kesiapan Infrastruktur Data Vaksinasi Covid-19, Selasa, 24 November 2020.

"Kami tekankan bahwa data ini milik pemerintah. Kami dari BUMN, yaitu Telkom dan Bio Farma, sebagai agregator saja untuk menjaga agar data bisa terekam dengan baik, datanya baik. Jadi bukan milik kita, ini milik pemerintah," terang Erick.

Baca Juga: Heran dengan Orang yang Senang Berada di Neraka, Buya Yahya: Jangan Dekati, Dia Punya Racun

Pernyataan itu disampaikan Menteri BUMN tersebut karena data-data pribadi tidak bisa menjadi milik publik atau milik sebuah perusahaan.

Oleh karena itu, sejak awal pun pemerintah sudah memastikan kerahasiaan data tersebut. BUMN, ujarnya, hadir untuk membantu dan data merupakan milik pemerintah.

Sebelumnya, pemerintah menugaskan Kementerian BUMN membantu proses vaksin mandiri bagi 75 juta jiwa atau sekitar 160 juta dosis vaksin melalui integrasi satu data vaksin yang dibangun bersama antara Telkom dan Bio Farma.

Dalam pelaksanaannya, Telkom akan membangun sistem informasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang didukung oleh integrasi satu data vaksin.

Baca Juga: Kirim Karangan Bunga Turut Berduka ke Habib Rizieq, Kader PDIP: Innalilahi...

Lewat sistem itu, akan diintegrasikan data dari berbagai sumber kementerian, lembaga, operator telekomunikasi untuk validitas calon penerima vaksin.

"Pemerintah akan berusaha menjalankan tugas setransparan mungkin, terbuka untuk semua. Kami membuka diri atas segala masukan yang ada," tuturnya.

"Ini merupakan faktor yang terpenting dalam penanganan Covid-19, yaitu penyelamatan manusia," lanjut Erick.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero), Soleh Ayubi menerangkan, ada banyak tahapan penting dalam proses vaksinasi.

Tahapannya dimulai dari pengadaan, alokasi, distribusi, pendaftraran peserta, proses vaksinasi hingga penggabungan data vaksin mandiri dan pemerintah yang prosesnya tidak mudah.

Baca Juga: Heboh, 18 Orang dalam Satu Keluarga Positif Covid-19 Usai Pesta Ulang Tahun

Semua tahapan yang dilalui, lanjut Soleh, melibatkan banyak pihak. Tujuannya agar bisa melakukan vaksinasi dalam jumlah besar di waktu yang singkat.

"Maka dibutuhkan teknologi baik perangkat lunak maupun keras agar proses yang tadinya manual itu bisa mendapat sentuhan otomatisasi," kata dia.

"Kami melakukan vaksinasi jumlahnya ratusan juta orang. Perlu otomasi proses-proses yang tadinya manual jadi 100 persen otomatis atau sebagian besar otomatis," sambung Soleh.

Ia pun memastikan, teknologi dalam proses vaksinasi dibutuhkan untuk menghindari kesalahan atau error, mempercepat proses pendaftaran dan verifikasi penerima hingga menjamin kualitas vaksin. Semua proses tersebut akan menjamin kualitas vaksin dan pelayanannya.

Baca Juga: Peran Keluarga Sangat Penting Bagi Lansia Agar Terhindar dari Covid-19

Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Fajrin Rasyid mengatakan, program integrasi satu data vaksin benar-benar sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh Telkom saat ini.

Menurut Fajrin, Telkom yang tengah bertransformasi menjadi perusahaan digital telekomunikasi. Termasuk pengembangan big data analitics yang jadi dasar atau basis expertise satu data vaksin Covid-19.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x