Insiden Berdarah Laskar FPI, Kabareskrim Klaim 'Yang Menjadi Korban Adalah Anggota Polda Metro'

- 11 Desember 2020, 09:55 WIB
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kiri) dan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono (kanan) saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 10 Desember 2020.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kiri) dan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono (kanan) saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 10 Desember 2020. /Dok PMJ News/Fjr./

“Pengusutan ini melibatkan pengawas internal dari Propam Mabes Polri. Kami juga membuka ruang dan memberikan kesempatan dari rekan eksternal untuk memberikan masukan dalam rangka melengkapi penyidikan yang kami lakukan,” kata lulusan Akademi Polisi 1991 ini.

Untuk itu, Bareskrim membuka hotline di nomor 081284298228. Masyarakat yang punya informasi dan bukti soal insiden tersebut bisa menghubungi nomor itu.

“Untuk perkembangan penyidikan selanjutnya, segera kami rilis untuk transparansi dan memberikan gambaran bahwa kami melakukan penyidikan secara profesional, transparan dan objektif,” tegas Listyo.

Menanggapi hal itu Pihak FPI mengatakan itu merupakan hak polisi untuk mengklaim temuan tersebut.

"Itu hak pihak kepolisian untuk klaim hal tersebut," kata Wakil Sekretaris Umum FPI, Aziz Yanuar.

Baca Juga: Saksikan Stray Kids dan GOT7 Rayakan Ulang Tahun Shopee Dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale!

Pengacara FPI ini kemudian menyinggung soal rekaman suara yang berada di tengah masyarakat pasca insiden penembakan. Aziz menyinggung soal keterkaitan senjata dan isi rekaman.

"Logika sederhana saja, dengar rekaman voice note yang banyak beredar yang diduga dari para syuhada itu, kalau memang mereka memegang senjata saat itu, apa ada terdengar soal senjata di situ?" ujar Aziz.

Aziz kembali mengulas soal rekaman suara yang beredar itu. Menurutnya, sejumlah orang yang menghalangi rombongan Habib Rizieq sebelum insiden penembakan adalah orang tak dikenal atau OTK.

"Untuk apa repot-repot mau mempertahankan dari OTK dimaksud itu dengan mau menabrakkan mobil ke OTK itu? Kenapa tidak keluarkan senjatanya saat itu? Itu karena upaya tidak ada selain melarikan diri atau menabrak supaya bisa terhindar dari upaya jahat dari OTK itu kan?" katanya.

Sementara itu Keluarga enam korban penembakan di Tol Cikampek KM 50 dari Laskar FPI mengadu ke Komisi III DPR untuk menuntut agar pelaku dihukum seadil-adilnya.

Baca Juga: Ini Amalan Nabi di Hari Jumat, Hari yang Rasul Muliakan, Yuk Kita Amalkan

Mereka menilai kejadian tersebut sebuah tindakan pembunuhan keji.

“Melihat kebiadaban dari fakta yang ada maka meminta keadilan dari pemerintah. Dari komisi III, semoga bisa terungkap semua apa yang dilakukan yang membunuh anak saya ini. Saya cuma minta keadilan,” kata Zainuri, ayah almarhum Lutfi Hakim dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi III DPR pada Kamis 10 Desember 2020.

Dalam kegiatan yang disiarkan langsung ini, dia menjelaskan bahwa dirinya terakhir kali menghubungi anaknya pada Minggu 6 Desember 2020 siang. Dalam pesan singkat, anaknya mengabari bahwa dirinya sehat.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x