Pada awal pekan ini, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengakui Biden sebagai presiden terpilih untuk pertama kalinya, sebuah tanda bahwa Partai Republik telah mengakui kekalahan.
Trump juga dilaporkan telah mempertimbangkan pengampunan atau grasi khusus bagi lebih dari 24 orang yang dekat dengannya, termasuk rekan bisnis dan sekutu, yang dia yakini dapat menjadi sasaran tembat karena alasan politik.
Staf Trump dilaporkan telah membuat spreadsheet untuk melacak semua permintaan pengampunan.
Baca Juga: Mucikari Kasus Dugaan Prostitusi Selebgram TA Ditangkap di Medan
Bulan lalu Trump mengampuni Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasionalnya, dari segala kemungkinan kejahatan yang dilakukannya terkait penyelidikan Robert Mueller untuk kasus campur tangan Rusia dalam pemilu 2016.
Trump juga mempertimbangkan grasi untuk Allen Weisselberg, kepala keuangan Trump Organization, yang berada di bawah pengawasan penyelidik karena perannya dalam pembayaran uang diam-diam.
Baca Juga: 9 Keutamaan Hari Jumat, Mulai Hari Mustajabnya Doa Hingga Dihapuskannya Dosa-dosa, Ketahuilah
Para pejabat mengatakan pengampunan preemptive untuk Trump sendiri belum dikesampingkan. Loyalitas menjadi masalah utama di Ruang Oval dalam enam minggu terakhir sejak pemilihan.
Beberapa sekutu dekat Trump dilaporkan telah mendesaknya untuk tidak ikut serta dalam pelantikan Biden dan merencanakan pencalonannya untuk 2024.
Trump sendiri telah memberitahu stafnya bahwa dia bahkan tidak memiliki keinginan membahas soal kehadirannya pada pelantikan Biden.***