Network
GALAMEDIA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pekan ini sudah meresmikan BUMN Leadership & Management Institute (BLMI) diresmikan.
BLMI adalah pelatihan atau pendidikan kepada para komisaris BUMN yang tidak berpengalaman.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk keseriusan transformasi human capital di BUMN, mulai dari manajer, hingga Direksi dan Komisaris.
Hal itu digunakan untuk membangun kapabilitas kepemimpinan berkelas dunia, yang berlandaskan Akhlak.
Terkait hal tersebut, lantas mengundang sorotan publik salah satunya eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Sementara, kata Erick, program BLMI merupakan program terstruktur, menyeluruh dan berkelanjutan.
Baca Juga: Polemik TWK Belum Usai, Komnas HAM Periksa Petinggi KPK Termasuk Firli Bahuri: Dengar dari Dua Sisi
"Ada onboarding untuk Direktur dan Komisaris, program lanjutan Commissioner Learning School, CFO School, Chief Human Capital Officer School, juga CEO Learning Forum," terang Erick Thohir.
Said Didu menilai bahwa program tersebut pemborosan.
Said Didu pun mentarakan bahwa salah satu cara mengurangi biaya pendidikan adalah dengan mengangkat seseorang yang kompeten di bidangnya.
"Salah satu cara mengurangi biaya pendidikan (terutama komisaris dan direksi) adalah mengangkat yg sdh memiliki kompetensi," cuit Said Didu dikutip Galamedia dari akun Twitternya @msaid_didu.
Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 7 Juni 2021: Perut Nana Terhantam Bola, Keguguran?
"Bukan mengangkat utk mendapatkan pelatihan," lanjut Said Didu.
BLMI sendiri merupakan program yang tidak main-main, karena BUMN akan menggandeng business school kelas dunia, mulai dari IPMI_Campus, IICD, Michigan Ross School of Business, INSEAD sampai business school nomor 1 di dunia IMD_Bschool.
Sementara, pada Rabu 9 Juni 2021, BLMI akan memulai Angkatan Ke-2 Onboarding untuk Direksi dan Angkatan Pertama Onboarding untuk Komisaris.***
