Titah Jokowi Stok Vaksin Segera Dihabiskan, Indonesia Kembali Terima 1,4 Juta Dosis Sinopharm

- 16 Juli 2021, 17:02 WIB
Ilustrasi - Presiden Joko Widodo memerintahkan agar stok vaksin segera dihabiskan.
Ilustrasi - Presiden Joko Widodo memerintahkan agar stok vaksin segera dihabiskan. /PEXELS/ FRANK MERIÑO

GALAMEDIA - Presiden RI Joko Widodo kembali mengeluarkan perintahnya kepada seluruh jajaran pemerintahan dan TNI-Polri.

Mantan Wali Kota SOlo itu meminta pemerintah daerah, TNI dan Polri untuk menghabiskan sisa stok vaksin Covid-19 nasional sebanyak 19 juta dosis untuk masyarakat.

"Beliau memahami stok vaksin ditahan di daerah-daerah sebagai cadangan suntik kedua sebesar 19 juta," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual seusai rapat terbatas dengan Presiden di Jakarta, Jumat, 16 Juli 2021.

"Beliau minta agar segera dihabiskan saja, karena nanti akan ada dosis vaksin baru yang datang," tambah Menkes, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Hari Ini Angka Kematian Covid-19 Melonjak Drastis, Kasus Baru Positif Mencapai 54.000 Orang

Menkes mengatakan, dari total stok vaksin sebanyak 75 juta di seluruh daerah, telah disuntikkan 56 juta dosis pertama untuk 40 juta orang.

Sisanya sebanyak 19 juta dosis akan digunakan untuk penyuntikan dosis kedua.

Dia menyampaikan pada akhir Agustus 2021 Indonesia diperkirakan kedatangan 30 juta dosis vaksin tambahan. Presiden meminta vaksinasi agar dipercepat.

"Arahan Presiden agar seluruh pemerintah daerah, TNI/Polri segera memanfaatkan stok 19 juta dosis ini," katanya.

Sinopharm
Sementara itu, Indonesia kembali menerima 1,4 juta dosis atau setara 704.000 vial vaksin Covid-19 produksi Sinopharm, Jumat siang, yang akan digunakan untuk program Vaksinasi Gotong Royong.

Baca Juga: Jokowi Bagi-bagi Sembako, SBY dan AHY Diminta Blusukan, Eks Waketum Gerindra: Pastikan Keadaan Rakyat di Bawah

"Ini adalah tahap keempat rangkaian kedatangan vaksin Sinopharm yang merupakan bagian dari Vaksin Gotong Royong yang dilaksanakan Kimia Farma bekerja sama dengan Sinopharm," kata Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury.

Sebanyak 1,4 juta dosis vaksin Sinopharm itu tiba dengan dibawa pesawat Garuda Indonesia nomor GA 891.

Dengan kedatangan hari ini, maka total sudah tiba sebanyak 4,316 juta dosis vaksin Sinopharm di Indonesia.

Pahala mengatakan akan ada ada satu kedatangan lagi dalam waktu dekat, yaitu sebanyak 1,184 juta dosis pada Senin, 19 Juli 2021 mendatang, dan 2 juta dosis pada pekan terakhir Juli.

Dengan demikian, pada bulan ini rencananya Indonesia akan menerima 6 juta vaksin Sinopharm.

Baca Juga: Wajib Pajak Bisa Nikmati Fasilitas Pajak Hingga Akhir Tahun 2021

Jumlah tersebut merupakan bagian dari kontrak pasokan vaksin antara Kimia Farma dengan Sinopharm sebesar 15 juta dosis vaksin untuk kebutuhan vaksinasi Gotong Royong.

"Dan merupakan bagian dari target mengamankan dan menyuntikkan 20 juta dosis lewat opsi vaksin Gotong Royong pada tahun 2021 ini," ujarnya.

Vaksinasi Gotong Royong merupakan pilihan atau opsi tambahan mengakses vaksin bagi korporasi, karyawan, keluarga, dan yang terkait, untuk mendukung tercapainya target vaksinasi nasional sebanyak 2 juta dosis per hari.
Target tersebut dipatok demi tercapainya herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Juga membantu Warga Negara Asing yang bertugas atau tinggal di Indonesia, agar mereka juga bisa terlindungi," ujar Pahala.

Baca Juga: Kali Ini Pendukung Jokowi Kompak Kecam Mahfud MD Nonton Ikatan Cinta Saat PPKM Darurat: Memalukan!

Pahala menegaskan pengadaan vaksin untuk Vaksinasi Gotong Royong tidak menggunakan APBN baik untuk pembelian vaksin maupun pengiriman dan pelaksanaan vaksinasinya.

Program tersebut digulirkan murni dengan semangat gotong royong untuk meringankan beban pendanaan pemerintah.

Pahala juga menegaskan jenis vaksinnya pun tidak menggunakan vaksin untuk program pemerintah, ataupun vaksin hibah dari negara sahabat atau dari skema hibah multilateral seperti hibah 500.000 dosis vaksin Sinopharm dari pemerintah Uni Emirat Arab, maupun vaksin dari skema GAVI-COVAX.

"Kehadiran vaksin Sinopharm ditambah vaksin merek lainnya yang telah tiba dan akan tiba nantinya menjadi bukti bahwa ketersediaan vaksin di Indonesia aman," ujarnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x