Tsunami 20 meter Berpotensi Sentuh Istana Negara, BMKG: Bisa Terjadi Kapan Saja

- 19 Agustus 2021, 16:53 WIB
Ilustrasi gempa dan tsunami di Jawa
Ilustrasi gempa dan tsunami di Jawa /Stefan K/

BMKG juga menjelaskan Indonesia merupakan wilayah aktif dan rawan gempa bumi. Indonesia punya potensi bencana gempa yang bisa terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sementara Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta penyedia layanan angkutan penyeberangan tidak menyepelekan informasi cuaca yang rutin dikeluarkan BMKG, sebagai langkah mitigasi dan antisipasi dalam upaya meningkatkan keselamatan transportasi.

“Indonesia adalah negara kepulauan dan memiliki banyak sekali pelabuhan dan dermaga yang melayani angkutan penyeberangan. Hampir 65 persen wilayah Indonesia merupakan perairan, maka informasi cuaca laut sangat krusial dalam menciptakan keselamatan transportasi di titik-titik penyeberangan,” kata Dwikorita dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 Agustus 2021.

Ia mengatakan pihaknya sangat berharap dukungan informasi iklim dan cuaca yang dikeluarkan BMKG dapat dimanfaatkan dengan baik guna meningkatkan keamanan dan keselamatan transportasi.

Baca Juga: Simak Aturan Relaksasi di Kota Bandung, Bioskop, Spa dan Karaoke Belum Diizinkan

Dwikorita menyebut, kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan keamanan transportasi penyeberangan laut. Kemungkinan hujan, badai, angin, dan gelombang tinggi sangat besar terjadi selama perjalanan.

Terlebih, kata dia, saat ini Indonesia dan negara-negara di dunia tengah menghadapi perubahan iklim yang memicu pergeseran pola musim dan suhu udara sehingga juga mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi.

“Perubahan cuaca berlangsung sangat cepat dan tidak menentu yang dipengaruhi banyak faktor. Karenanya, kami juga terus berupaya meningkatkan, kecepatan, ketepatan, dan akurasi dalam prakiraan cuaca hingga skala tapak. Untuk itu pada tahun 2018 dan 2019 BMKG memasang HF Radar yg berfungsi mendeteksi kecepatan dan arah arus, serta tinggi gelombang dan tsunami secara real time di Selat Bali dan Selat Sunda “, tukasnya.

Dwikorita mengatakan, BMKG terus menyisir berbagai persoalan yang dihadapi penyedia layanan angkutan penyeberangan dan pemangku kepentingan guna meningkatkan keselamatan transportasi penyeberangan. BMKG ingin informasi cuaca dan iklim yang dikeluarkan tidak hanya dimengerti dan dipahami, namun juga dapat dipatuhi.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x