Dia menegaskan para mafia dan sindikat penempatan PMI ilegal dianggap sebagai musuh negara. Dia pun mengajak semua pihak untuk sama-sama memerangi sindikat tersebut.
"Musuh kita sudah jelas siapa. Mereka adalah para sindikat dan mafia penempatan ilegal yang kadang dibekingi oknum-oknum yang memiliki atributif-atributif kekuasaan-kekuasaan," katanya.
"Jika kita sepakat, bahwa perdagangan orang, perbudakan modern itu adalah tindakan kejahatan, maka saatnya kita harus berani mengambil posisi untuk menghentikannya," tegas Benny menambahkan.
Dalam upaya penerangan sindikat ilegal ini, BP2MI membentuk satgas internal pemberantasan sindikat penempatan ilegal.
Benny memastikan, pihaknya sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi.
"Ini menjadi titik start yang baik, yang akan menjawab semua harapan sekaligus mewujudkan tekad dan komitmen kita untuk memberikan perlindungan kepada PMI. Perintah Presiden melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki," terangnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah Satgas Komjen (Purn) Suhardi Alius menyatakan dukungannya atas pembentukan satgas dalam rangka memberantas mafia penempatan ilegal.
"Tadi identifikasi jelas, semua oknum ada di semua lintasan lembaga, kita jangan sampai kalah," tegas Suhardi.
"Tugas kami untuk mendorong semuanya, jangan sampai karena segelintir orang semua berpaku tangan, jangan kita bergerak. Semua kita masukan, penyidik kepolisian, kejaksaan, PPATK," tandasnya.***