Seminar Nasional 20 tahun GPMB: Merawat Kebhinnekaan dalam Bingkai Literasi Budaya

- 6 Oktober 2021, 20:45 WIB
Seminar Nasional 20 tahun GPMB: Merawat Kebhinnekaan dalam Bingkai Literasi Budaya./Edi Kusnaedi/Galamedia
Seminar Nasional 20 tahun GPMB: Merawat Kebhinnekaan dalam Bingkai Literasi Budaya./Edi Kusnaedi/Galamedia /

GALAMEDIA - Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) tahun ini memasuki usia 20 tahun, tepatnya di tanggal 25 Oktober 2021.

Dalam rangka memperingati momentum akbar tersebut, salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah Seminar Nasional 20 tahun GPMB.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 dan 6 Oktober 2021 secara hybrid, yaitu daring dan luring dengan dukungan dari Perpustakaan Nasional RI.

Tema yang dipilih tahun ini adalah Kebhinnekaan Budaya Indonesia, Prestasi Literasi Bangsa.

Dalam sambutan pembukaannya di hari pertama, Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif Bando yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustaaan Drs Deni Kurniadi, M. Hum menyampaikan, Indonesia sudah diakui dunia sebagai negara dengan jumlah perpustakaan terbanyak kedua di dunia setelah India.

Baca Juga: 4,7 Juta Pekerja Migran Indonesia Ditempatkan Ilegal di Luar Negeri, BP2MI: Otak Pelaku Harus Dicari!

Tidak kurang dari 164.610 perpustakaan tumbuh di Indonesia, dan perpustakaan sekolah menempati porsi/jumlah terbesar sebanyak 113.541 (68,98%). Namun, angka tersebut belum sesuai yang diharapkan.

Dengan populasi penduduk yang menembus 270 juta jiwa, jumlah buku yang beredar malah hanya 22.318.083 eksemplar. Artinya rasio buku dengan penduduk nasional, yakni 0,09. Satu buku ditunggui 9 orang.

"Padahal UNESCO menstandarkan setiap satu orang wajib memiliki tiga buku baru setiap tahunnya," ujarnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah