AS Puji Pembangunnan Ekonomi Jokowi, Guru Besar UNAIR: Oposisi Tak Akan Terima Walaupun itu Fakta

- 21 Oktober 2021, 20:28 WIB
 Henry Subiakto.
Henry Subiakto. /Tangkap layar Twitter.com @henrysubiakto./ /

GALAMEDIA - Baru-baru ini, mantan menteri luar negeri Amerika Serikat yakni John Kerry, memuji pemerintah Indonesia.

Pria yang kini menjadi utusan Amerika Serikat untuk iklim tersebut, memuji keberhasilan pemerintah Indonesia dalam membangun ekonomi dan mencegah deforestasi.

Video pujian dari John Kerry itu pun sampai diunggah kembali oleh Guru Besar Universitas Airlangga (UNAIR), Henry Subiakto.

Dalam keterangan unggahannya, Henry Subiakto menyebut bahwa pujian dari John Kerry itu menandakan bahwa Amerika Serikat secara terbuka sudah memuji Indonesia.

Baca Juga: Dalih Hati-hati Naik Pesawat Kini Wajib Tes PCR, Puan Maharani Pertanyakan Maksud Pemerintah

Menurutnya pujian Amerika Serikat atas keberhasilan pemerintah Indonesia dalam membangun ekonomi dan mencegah deforestasi itu secara khusus ditujukan untuk Presiden Jokowi.

"Amerika Serikat secara terbuka memuji Indonesia. John Kerry, mantan Menlu, Senator, yang sekarang menjadi utusan khusus AS untuk Iklim memuji keberhasilan Indonesia, khususnya Presiden Jokowi dalam membangun ekonomi dan mencegah deforestasi," kata Henry Subiakto melalui kaun Twitter miliknya, dikutip Galamedia, Kamis 21 Oktober 2021.

Selain itu, Henry Subiakto menyinggung beberapa kelompok yang sampai saat ini seringkali menjelek-jelekan pemerintahan Presiden Jokowi.

Henry Subiakto menilai bahwa pujian yang diucapkan Amerika Serikat terhadap Presiden Jokowi itu tidak akan diterima oleh beberapa kelompok.

Baca Juga: BEM SI Lantang Minta Jokowi Mundur, Refly Harun Sebut Caranya Legal dan Sudah Sesuai Konstitusi

Sebab menurutnya, beberapa kelompok tersebut tidak akan menerima fakta walaupun itu sudah terlihat nyata, dikarenakan bertentangan dengan perasaan dan keyakinan.

"Fakta walau sudah terlihat nyata, tidak akan diterima karena bertentangan dengan perasaan & keyakinan," terangnya.

Menurutnya, di era sekarang ini, beberapa kalangan tertentu selalu menganggap langsung apa yang diyakininya sebagai fakta dan kebenaran.

Padahal apa yang dipikirkan dan diyakini oleh beberapa kalangan tersebut, belum tentu menjadi kebenaran atau fakta yang sesungguhnya.

Baca Juga: Rachel Vennya Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Ekspresinya Disorot Netizen: Begini Aja Lemes Lu

"Di era pasca kebenaran (post truth), bagi kalangan tertentu apa yang dipikirkan & diyakini justru dianggap & diperlakukan sbg fakta & kebenaran. Itulah yang jadi penentu sikap & opini mereka," pungkasnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x