Peringati Hari Sumpah Pemuda, Fadli Zon Sentil Gus Yaqut: Hentikan Narasi Islamofobia dan Terorisme

- 28 Oktober 2021, 16:59 WIB
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon./ Twitter/@fadlizon/
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon./ Twitter/@fadlizon/ /

GALAMEDIA - Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda 2021, Anggota DPR RI Fadli Zon menyoroti tema Sumpah Pemuda tahun ini yaitu, 'Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh'.

Fadli Zon menilai bahwa tema tersebut memiliki pesan positif setelah dua tahun dihantam pandemi dan resesi ekonomi.

Anggota DPR RI itu mengatakan bahwa masyarakat perlu bangkit dan tumbuh kembali, namun tentu harus dengan persatuan.

"Persatuan perlu kepercayaan, trust, dari semua pihak terutama hrs dibangun dari atas. Pemimpin harus bisa dipercaya rakyat," katanya.

"Lahirlah persatuan antara pemimpin, pemerintah dan rakyat, antara masyarakat sendiri, berbagai daerah, golongan serta menjadikan perbedaan sbg keniscayaan," sambung Fadli Zon dikutip Galamedia dari akun Twitter @fadlizon.

Baca Juga: Tahun 2030 Kabupaten Subang Targetkan Zero HIV AIDS

Namun, menurut Politikus Partai Gerindra ini mengatakan bahwa saat ini pejabat pemerintah justru kerap memproduksi narasi-narasi mengarahkan kita pada disintegrasi-sosial.

Ia pun mencontohkan narasi kontroversial yang dilontarkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut beberapa waktu lalu.

Diketahui Gus Yaqut mengatakan bahwa Kementerian Agama milik Nahdlatul Ulama atau hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Fadli Zon, pejabat publik harusnya mengayomi semua golongan, bukan malah melontarkan pernyataan yang memecah belah.

"Pernyataan Menteri Agama baru-baru ini, yg menyebut @Kemenag_RI hadiah negara untuk ormas keagamaan tertentu, adalah contoh sangat mencolok," tulisnya.

"Bagaimana bisa seorang pejabat publik yg seharusnya mengayomi semua golongan malah melontarkan pernyataan yg memecah belah semacam itu?" geramnya.

Fadli Zon pun mengatakan bahwa menyebut Kementerian Agama sebagai 'hadiah' bagi umat beragama tertentu saja tak boleh, ini malah menyebutnya sebagai hadiah buat ormas keagamaan tertentu.

Ia pun mengatakan bahwa sebagai pejabat pemerintah seharusnya menjaga adab dalam berbicara. Ia juga mengatakan bahwa pejabat seperti itu justru memecah belah rakyat.

Baca Juga: Terungkap Ini Alasan PT PBB Buat Wadah Suporter Resmi Bernama FANSIB Community

"Di mana fatsoen-nya sbg pejabat publik? Jika pejabat pemerintah tak berusaha menjaga adab dalam berbicara, lantas siapa yang bisa mengarahkan kita pada persatuan? Justru pejabat semacam ini memecah belah," katanya.

“Dalam konteks pernyataan Menteri Agama, misalnya, mestinya segera ada teguran terbuka, untuk menjaga perasaan umat serta organisasi keagamaan lain yang telah diekslusi oleh pernyataan ceroboh tadi,” ungkapnya.

Oleh karena itu, di Hari Sumpah Pemuda ini, Fadli Zon mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjaga bangsa ini dari ancaman perpecahan.

Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra juga mendesak agar narasi-narasi radikal, intoleran, teroris, hingga Islamophobia dihentikan.

“Hentikanlah narasi-narasi Islamofobia dan terorisme yang selalu menyudutkan Islam. Sebab, apapun perbedaan yang kita miliki hari ini, kita semua tetaplah bertanah air dan bertumpah darah satu, yaitu Indonesia,” pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x