Tinggalkan Kemewahan Istana, Pangeran Jerman Rela Pertaruhkan Nyawa di Perbatasan Ukraina

- 20 Maret 2022, 23:58 WIB
Tinggalkan Kemewahan Istana, Pangeran Jerman Ini Pertaruhkan Nyawa di Perbatasan Ukraina.//Olah foto kolase Twitter - Instagram Heinrich Donatus DailyMail
Tinggalkan Kemewahan Istana, Pangeran Jerman Ini Pertaruhkan Nyawa di Perbatasan Ukraina.//Olah foto kolase Twitter - Instagram Heinrich Donatus DailyMail /

GALAMEDIA - Seorang pangeran Jerman rela meninggalkan kemewahan dan perlindungan setara istana demi memenuhi panggilan hati membantu rakyat Ukraina.

Dikutip dari DailyMail pekan ini, Heinrich Donatus, Pangeran Jerman dari klan Schaumburg-Lippe mengungkapkan bagaimana dirinya membantu para pengungsi di perbatasan Ukraina dan Polandia  dengan menjadi sukarelawan Interhelp.

Heinrich berkeras melakukannya meski misi bantuan kemanusiaan ini berisiko nyawa.

Baca Juga: Tiga Pohon Tumbang Tutup Badan Jalan, Jalur Banyuresmi Garut Macet 1 Jam

Organisasi nirlaba Jerman ini bergerak memberikan bantuan internasional bagi warga Ukraina yang tiba di Polandia setelah Rusia menginvasi negara mereka.

Kepada Tatler, pangeran muda berusia 27 tahun menyaksikan langsung ribuan pengungsi yang kehilangan arah dan panik di Medyka.

Heinrich yang berdarah bangsawan Schaumburg-Lippe, penguasa negara bagian Jerman sampai monarki dihapus setelah Perang Dunia I mendokumentasikan semua di akun Twitter dan Instagram.

Baca Juga: Risman Sudah Prediksi Kemenangan Miguel Oliveira di MotoGP Mandalika, Warganet Serbu Instagram Ucapkan Selamat

“Di Medyka wanita dan anak-anak berjalan dengan gelisah. Saking gelisahnya mereka tidak lagi merasakan luka fisik yang dialami karena kengerian tak terkatakan dan keinginan segera mencapai pengungsian,”  papar Heinrich berupaya memberikan bantuan medis di perbatasan.

Pangeran Heinrich menambahkan Interhelp, di mana ayahnya menjadi pelindung, melakukan apa pun yang bisa dilakukan untuk rakyat Ukraina yang membutuhkan.

Baca Juga: MotoGP Mandalika Sukses, Anies Baswedan Bangga: Setelah 25 Tahun, Akhirnya…

“Pengalaman nyata di perbatasan #Ukraina dengan @interhelp_intl telah memberiku tujuan baru untuk membantu orang-orang luar biasa ini, yang melalui penderitaan dan keberanian mereka telah menyatukan dunia,”  tulis Heinrich di akun Instagram-nya.

Heinrich, yang lahir di Hanover sebelum pindah bersama ibunya ke Munich pada 2002 dijuluki sebagai salah satu bangsawan Eropa paling low profile.

Ia merupakan putra kesayangan Putri Marie-Louise dari Sayn-Wittgenstein-Berleburg, yang lebih dikenal dengan Lilly Wittegenstein.

Baca Juga: MotoGP Mandalika Sukses, Anies Baswedan Bangga: Setelah 25 Tahun, Akhirnya…

Sebagai bangswan ia menjalani pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Sandhurst di Berkshire dan meninggalkan resimen dengan pangkat Letnan Dua pada 2016.

Bersama sang ibu, baru-baru ini Heinrich melakukan ultramaraton di daerah pegununganuntuk mengumpulkan dana bagi proyek bantuan di Filipina.

“Aku selalu menetapkan tujuan ambisius untuk tujuan yang baik, itulah sebabnya aku bergabung di  Interhelp. Ayah telah menjadi pelindung organisasi ini selama bertahun-tahun dan darinya aku memahami betapa berartinya bantuan sekecil apa pun bagi  mereka yang membutuhkan.”

Baca Juga: BMKG Akan Observasi Untuk Melihat Hilal Penentuan Ramadhan Pada 1 April 2022

Lilly Wittegenstein yang aktif di media sosial kerap memosting foto Heinrich yang selalu disebutnya sebagai ‘putraku yang 'tampan'.

Keluarga jet set Heinrich merupakan penguasa kerajaan Schaumburg-Lippe di Jerman utara sampai tahun 1918 sebelum Perang Dunia I pecah.

Ayahnya Pangeran Alexander menikah dengan Putri Marie-Louise dari Sayn-Wittgenstein-Berleburg dari 1993 hingga 2002.

Baca Juga: Peringati HPN, IKWI dan PWI Jabar Gelar Lomba Menyanyi Pop Sunda

Alexander menikahi istri keduanya, Nadja Anna Zsoeks tahun 2007 sebelum bercerai pada 2018. Mereka memiliki dua putri, Putri Friederike dan Putri Philomena.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x