131 Penderita HIV Ditemukan di Subang dalam 4 Bulan Terakhir

- 27 April 2022, 15:45 WIB
Ilustrasi HIV AIDS. 131 Penderita HIV Ditemukan di Subang dalam 4 Bulan Terakhir.
Ilustrasi HIV AIDS. 131 Penderita HIV Ditemukan di Subang dalam 4 Bulan Terakhir. /

GALAMEDIA - Mengejutkan, penderita HIV di wilayah Subang yang baru ditemukan selama kurun waktu Januari-April 2022 ini mencapai 131 orang.

Jumlah ini lebih banyak dari tahun 2021 sebelumnnya atau 50 persennya dari jumlah yang terinfeksi HIV sebanyak 222 penderita.

Wakil Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Subang, dr. Maxi menjelaskan, temuan baru ini berkat aktifnya petugas dari Dinas Kesehatan, KPA dan Komunitas dan relawan dalam melakukan pemeriksaan HIV/AIDS.

Baca Juga: Segini Jumlah Uang yang Disita dari Bupati Bogor Ade Yasin yang Ditangkap KPK

"Sejak Januari telah dilakukan pemeriksaan atau tes HIV/AIDS kepada 15.501 orang dari berbagai profesi terutama kalangan yang berisiko, hingga ditemukan 131terinfeksi positif HIV," jelasnya, kepada wartawan di Sekretariat KPA Jalan Agus Salim, Subang, Rabu, 27 April 2022.

dr. Maxi yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kab. Subang pun menyebutkan kalau tahun 2021 hanya ditemukan yang positif HIV 222 orang dari kalangan pekerja seks komersial, lelaki suka lelaki (LSL) dan waria.

Apalagi dalam praktiknya banyak yang terselubung dan ditempat kos-kosan.

"Untuk titik transaksi seksual di wilayah Subang walaupun tidak ada lokalisasi, bisa dipetakan ada 86 titik tersebar di 29 kecamatan, hanya 1 Kecamatan yakni Serangpanjang yang tak ada lokasi transaksi seksual," katanya.

Maxi juga menjelaskan, dari 86 titik transaksi seksual, yang paling banyak terjadi adalah di Kecamatan Subang Kota. Mereka transaksi seksualnya sangat tinggi dan kebanyakan dilakukan di kos-kosan atau kontrakan, dan hotel seperti open BO.

Baca Juga: Ace Hasan: Bansos Pemerintah Harus Fokus pada Peningkatan Kemandirian dan Pemberdayaan Ekonomi

Hanya saja yang paling banyak dan terbuka transaksi seksual titiknya berada di kawasan Subang Utara atau Pantura.

"Di Pantura banyak lokalisasi dan transaksi seksual dilakukan secara terbuka di lokalisasi seperti Janem, Cikijing, Royek, Truntum, Mayangan, Sasak Jon dan perempatan celeng," ungkap dr. Maxi.

Ia juga menyebutkan, angka atau jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah kerjanya sejak kali pertama ditemuka pada tahun 1999 hingga 2022 sebanyak 2.667 orang. Bahkan 65 orang tercatat masih Balita.

Untuk itulah agar terhindar dari penyakit ini untuk sama-sama berperilaku hidup sehat dan menghindari seks bebas.

"Cukup satu pasangan, hindari gonta-ganti pasangan, dan hindari perilaku menyimpang seperti lelaki suka lelaki dan seks bebas. Kalau beberapa tahun sebelumnya ada penularan lewat jarum suntik, sekarang malah kebanyakan akibat jarum tumpul yang menyebabkan dan meningkatkan penyebaran HIV/AIDS," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x