Baca Juga: Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 4: Diperbarui atau Dibatalkan?
Dua Dimensi Pancasila
Bedi pun menanggapinya. Ia menyebut benar Soekarno mengatakan Pancasila sebagai Phisophische Grondslag. Namun, ujarnya, apa yang dimaksud tidak berhenti sampai di situ.
Disampaikan Bedi, Pancasila menurut Bung Karno terdiri dari dua dimensi, yakni sebagai perekat pemikiran dan penuntun arah dari kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Pada dimensi penuntun atau pedoman itulah Pancasila berfungsi sebagai ideologi, mengingat definisi ideologi adalah suatu sistem ide atau pemikiran yang membentuk tatanan sosial menuju tujuan bersama," paparnya.
Politisi PDI Perjuangan ini melengkapi penjelasannya dari aspek ontologi, epistemogi dan aksiologi dalam filsafat. Ia menjelaskan sebab musabab sejarah kelahiran ideologi dari era Renaissance Perancis, sebagai penguat narasi jawabannya.
Baca Juga: Workshop Peliputan Pemilu 2024, Upaya Kolaborasi Sukseskan Pesta Demokrasi
Baca Juga: Fans Senang Leader TXT Soobin Buat Akun Instagram, Yeonjun: Kamu ini Zebra?
Bedi pada acara tersebut juga ikut menanggapi pernyataan Rocky Gerung yang kembali viral dan kontroversial terkait 'Pancasila bukan Ideologi'. Menurut Bedi, ada hal yang luput dari perhatian Rocky terkait pidato Bung Karno 1 Juni 1945.
"Di sana Bung Karno tidak hanya mengatakan Pancasila sebagai Phisophische Grondslag tetapi juga sebagai Weltanschauung (bahasa Jerman) yang berarti 'pandangan dunia'," ujarnya.
"Weltanschauung adalah manifestasi dari filsafat, kata ini mengacu pada kerangka kerja ide dan kepercayaan bagaimana bangsa Indonesia menafsirkan dunia dan berinteraksi didalamnya," ungkap Bedi.
Pancasila Ideologi Mumpuni
Bedi kemudian mengutip pernyataan Yudi Latif, penulis buku 'Negara Paripurna; Historitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila' yang juga mantan Kepala BPIP.