Network
Baca Juga: PJ Bupati Bandung Barat Jadi Tersangka, Ini Kata PJ Gubernur Jawa Barat
"Harus diingat bahwa berpolitik bukan sekedar raih jabatan dan kekuasaan tapi harus ada manfaat yang bisa didapatkan masyarakat dari apa yang kita lakukan," jelas Dedi.
Sementara disinggung soal peluang ke Pilgub Jabar makin terbuka setelah Ridwan Kamil peroleh tiket ke Pilgub Jakarta, Dedi tak mau mendahului partainya.
"Apapun yang diputuskan DPP Partai Gerindra ya kita menghormati. Itu adalah upaya-upaya yang dilakukan di tingkat pusat, memahami dinamika politik secara rasional. Apapun keputusan DPP, kita sebagai kader harus mendukung," ujar Dedi.
Soal peluangnya yang lebih besar, Dedi kembali tak mau menjawab secara gamblang.
"Belum tentu lah. Saya mah dari dulu kan setiap orang ada peluangnya masing-masing. Ada garis tangan dan tinggal nunggu tanda tangan," tandasnya.
Baca Juga: HUT ke-49, Pupuk Kujang Gelar Operasi Katarak Gratis untuk Masyarakat
Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, Anton Sukartono Suratto menyambut baik datangnya Dedi Mulyadi. Hal ini, ujarnya, semakin membuka peluang adanya koalisi besar di Pilgub Jabar 2024.
"Saya sudah bertemu pa Taufik (Taufik Hidayat Ketua Gerindra Jabar). Mereka punya 20 kursi di DPRD Jabar, kita 8 kursi. Kalau gabung kita bisa kemana saja itu," ujar Anton.
Ia bahkan menyebut, saat ini sudah ada kesepakatan antara empat partai untuk mendukung calon yang sama di Pilgub Jabar 2024. Partai tersebut yakni Gerindra, Golkar, Demokrat dan PAN.
