Punya Banyak Prestasi, Ini Pesan Kepala Sekolah SMPN 1 Margahayu Bandung kepada Orang Tua Siswa

- 28 Juni 2024, 22:13 WIB
Memiliki banyak prestasi, ini pesan Kepala Sekolah SMPN 1 Margahayu Bandung kepada orang  tua saat memberikan sertifikat juara umum 10 besar kelas 7 dan kelas 8 di Masjid Annur sekolah tersebut, Jumat 28 Juni 2024./ Feby Syarifah - GalamediaNews
Memiliki banyak prestasi, ini pesan Kepala Sekolah SMPN 1 Margahayu Bandung kepada orang tua saat memberikan sertifikat juara umum 10 besar kelas 7 dan kelas 8 di Masjid Annur sekolah tersebut, Jumat 28 Juni 2024./ Feby Syarifah - GalamediaNews /

“Mudah-mudahan ketika saya meninggalkan sekolah ini karena pensiun, semua akan indah pada waktunya, serta bisa mengantarkan putra putri bapak dan ibu menjadi orang-orang yang lebih bahagia dari orang tuanya, lebih sukses dari gurunya dan juga lebih sukses dari kepala sekolahnya,” ujar Pardi yang diamini semua orang tua siswa yang hadir.

Baca Juga: JADWAL PPDB SMP Kabupaten Bandung 2024, Kapan Pendaftaran Jalur Zonasi dan Prestasi? Cek di Sini

Pesan Kepala Sekolah SMPN 1 Margahayu Bandung untuk Orang Tua Siswa

Kepala Sekolah SMPN 1 Margahayu Bandung, Pardi, S.Pd., M.M/ Feby Syarifah - GalamediaNews
Kepala Sekolah SMPN 1 Margahayu Bandung, Pardi, S.Pd., M.M/ Feby Syarifah - GalamediaNews

Di momen tersebut, Pardi juga memberikan pesan parenting kepada orang tua siswa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Bapak ibu dalam mendidik anak, jangan marah yang dikedepankan. Biasanya ibu-ibu nih yang suka marah-marah ke anak. Pertanyaannya, ketika bapak dan ibu marah apakah menyelesaikan masalah? Tidak kan. Konsep utamanya adalah, mendidik anak dengan menggunakan hati. Sebab marah itu tidak bisa menyelesaikan masalah,” kata Pardi menambahkan.

Ia juga memberikan gambaran sederhana, dimana jika marah hati kita banyak bergerak sehingga tidak bisa melihat permasalahan secara jernih. Oleh karena itu, jangan sekali-kali mengambil kebijakan dalam keadaan marah.

“Ingat, dalam kedaan marah jangan sekali-kali kita mengambil kebijakan. Karena jika dalam keadaan marah kita mengambil kebijakan, jadilah kebijakan yang kita ambil itu salah. Contohnya sungai, jika airnya dalam kondisi bergerak, airnya jernih atau keruh? Jelas keruh ya. Itu menandakan hati kita juga keruh ketika banyak bergerak karena amarah. Oleh karena itu, Rasulullah mengajarkan kalau kita marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Artinya supaya jangan banyak bergerak, baik hatinya maupun jasmaninya,” kata Pardi lagi menjelaskan.***

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah