Ogah Mengundurkan Diri, Ahok Ngaku Lebih Suka Dipecat

- 15 November 2020, 15:19 WIB
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Punama alias Ahok.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Punama alias Ahok. /Instagram/@basukibtp./



GALAMEDIA - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengaku lebih suka untuk dipecat ketimbangkan mengundurkan diri dari jabatan.

Hal itu sebagai jawaban atas pertanyaan kenapa tak mengundurkan diri dari jabatannya ketika komisaris BUMN dicap sebagai tukang stempel.

"Kalau saya mundur, itu artinya saya engga menyelesaikan tugas. Tapi kalau saya dipecat lain cerita, lebih baik kita dipecat kan, berarti tidak dibutuhkan. Kalau kita mundur akan ditafsirkan kamu tidak bisa menyelesaikan masalah, kamu takut terus tak mau tanggung jawab," kata Ahok dalam sebuah diskusi daring, Sabtu 14 November 2020.

"Tapi kalau kami sampai dipecat, ya itu tinggal dinilai kenapa kamu sampai dipecat. Kamu nyolong atau buat gaduh," lanjutnya.

Baca Juga: Sentil Prancis di KTT ASEAN-PBB, Jokowi Tegas Nyatakan Kebebasan Berekspresi Tak Absolut!

Sebelumnya, Ahok membongkar stigma bahwa sebagian komisaris BUMN hanya menjadi tukang stempel dan tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

Ahok yang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), menceritakan bahwa pada dasarnya UU Perseroan Terbatas menyebutkan semua perusahaan termasuk BUMN harus memiliki komisaris.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING MotoGP Valencia 2020: Ajang Rebutan Juara Dunia

Sedangkan dalam penunjukan direksi perusahaan, yang berhak menentukan adalah Kementerian BUMN, bukan Dewan Komisaris.

Kondisi ini menyebabkan langkah direksi yang melompati wewenang komisaris dan 'bermain mata' langsung dengan kementerian. Sedangkan komisaris hanya diminta untuk memberikan persetujuan saja.

Baca Juga: Joe Biden Menang Pilpres AS 2020, Gedung Putih Siapkan Periode Kedua Donald Trump

"Tapi untuk RUPS itu yang kuasa itu Kementerian BUMN. Jadi kadang-kadang direksi itu bisa langsung main mata dengan KBUMN, kita (komisaris) cuma disuruh stempel," ujar Ahok yang mengaku dicap tukang bikin gaduh karena kerap membongkar masalah di BUMN.

Ahok memang telah menjadi komisaris di Pertamina satu tahun terakhir, namun ini masih menjadi perdebatan di publik. Belum lama ini dia kembali membuat gempar publik dengan memaparkan bobroknya perusahaan tersebut dan malah mendapatkan cemooh publik hingga ada yang meminta dia untuk diganti.

Menteri BUMN Erick Thohir berbincang bersama Karni Ilyas. Youtube Karni Ilyas Club
Menteri BUMN Erick Thohir berbincang bersama Karni Ilyas. Youtube Karni Ilyas Club


sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan pengangkatan Ahok sebagai salah satu sosok penting di Pertamina didasarkan atas track record pekerjaan yang main dan dinilai bersih.

Dia menyamakan penunjukannya ini dengan nama lainnya seperti Amien Sunaryadi yang merupakan mantan wakil ketua KPK dan Chandra Hamzah yang merupakan mantan komisioner KPK.

Baca Juga: Didenda Rp50 Juta, Habib Rizieq Langsung Bayar Kontan

"Saya rasa sama saya sudah jawab. Figur seperti Pak Ahok, Pak Amien, Pak Chandra Hamzah itu figur-figur yang bersih, figur yang punya track record menghasilkan pekerjaan yang baik, nah karena itu kita angkat. Tentu masing-masing komisaris mempunyai karakter yang berbeda-beda," kata Erick dalam video dari akun Youtube Karni Ilyas Club, baru-baru ini.

Diakuinya saat ini banyak terjadi penolakan di publik terkait dengan posisi Ahok ini.  Erick menegaskan yang penting orang tersebut menjalankan posisinya ini dengan amanah.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x