Hal ini memberikan kesempatan kepada mereka untuk menggunakan cara-cara instan untuk mendapatkan suara demi memenangkan Pemilu 2024, yaitu dengan melakukan politik uang untuk membeli suara.
"Masa 75 hari itu 'kan sudah di ujung (dekat ke hari pencoblosan), para peserta akan berlomba untuk meyakinkan para pemilih. Meyakinkan pemilih bisa dengan uang. Ini cukup berbahaya," kata Rahmat Bagja.***