Washington Bagai Baghdad, Empat Hari Jelang Pelantikan Biden Gedung Putih Bak Zona Perang Irak

16 Januari 2021, 20:26 WIB
GalamediaNews /

GALAMEDIA - Empat hari menjelang pelantikan ke-46 AS, Joe Biden, Washington DC terkunci dalam perimeter Green Zone (Zona Hijau).

Titik aman bersistem keamanan tingkat tinggi seperti di Baghdad saat Perang Irak itu diterapkan di jantung pemerintahan AS.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Sabtu (16 Januari 2020) kompleks sekitar Gedung Putih dalam status lockdown dengan lebih dari 20.000 pasukan Garda Nasional bersenjata dimobilisasi hingga Capitol Hill.

Baca Juga: Ribuan Es Krim Positif Covid, Aparat Sibuk Lacak Pembeli

Kawat bersilet pun terpasang di semua pagar dan penghalang jalan ditempatkan di titik-titik kusial seiring ancaman keamanan di ibu kota.

Dinas Rahasia yang bertanggung jawab atas semua keamanan telah merilis peta akses terbatas di jantung DC dalam rencana yang disebut sebagai Zona Hijau.

Istilah Zona Hijau sendiri pertama digunakan untuk daerah yang dijaga ketat di Baghdad selama Perang Irak.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus! Warga Waspadai Awan Panas

Sebagian besar pusat kota DC sekarang terlarang untuk lalu lintas dengan tingkat keamanan yang mengingatkan paa zona keamanan tinggi Baghdad.

Dalam pemandangan yang tak pernah terjadi sebelumnya, ribuan anggota militer bersenjata berpatroli di jalan-jalan dan pagar baja anti-penerobos dipasang pasca pengepungan maut minggu lalu di Capitol.

Baca Juga: Mahfud MD Nyatakan Pemerintah Bisa Paksa Orang Divaksin, Anggota Dewan: Enggak Ada yang Mau

National Park Service mengatakan atas permintaan Secret Service, National Mall dan landmark ikonik di Washington ditutup hingga setidaknya 21 Januari di tengah peningkatan keamanan menjelang pelantikan.

The Mall yang biasanya dipenuhi massa setiap empat tahun untuk pelantikan presiden termasuk landmark seperti Lincoln and Jefferson Memorials dan Washington Monument.

Baca Juga: Bantuan Logistik Korban Gempa Sulawesi Barat Dijarah, BNPB: Pengamanan Jalur Distribusi Diperketat

Area di sekitar Gedung Putih juga telah ditutup karena memiliki jembatan kunci di atas Sungai Potomac yang menghubungkan Virginia ke Washington, serta Taman Potomac Timur dan Barat termasuk Hains Point, yang berada di dekat Mall.

"Kami tidak dapat membiarkan terulangnya kekacauan dan aktivitas ilegal di Capitol Hill yang disaksikan Amerika Serikat dan dunia minggu lalu," kata Matthew Miller, kepala kantor lapangan Dinas Rahasia Washington, Jumat.

Karena alasan keamanan pula tim Biden menunda geladi bersih pelantikan hari Minggu.

Baca Juga: Lampung Diguncang Gempa Magnitudo 5,4, BMKG Ingatkan Gempa Susulan

Ken Cuccinelli, penjabat wakil sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri, mengatakan kepada CNN tim Biden memutuskan menunda latihan satu hari karena ramai bocoran online mengenai aksi massa hari Minggu tanggal 17.

Pasukan Garda Nasional dan ribuan petugas penegak hukum lainnya diturunkan guna membantu membentengi DC dan melindungi ibu kota dari potensi kekerasan.

Baca Juga: PARAH! Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Setiap Hari Cetak Rekor Baru

Jumlah pasukan Garda Nasional yang tiba di DC untuk membantu keamanan sejauh ini bertambah menjadi sekitar 21.000.

Demikian dikatakan Jenderal Angkatan Darat Daniel Hokanson, Kepala Biro Pengawal Nasional kepada Wakil Presiden Mike Pence dalam sebuah pengarahan.

Para pejabat mengatakan jumlah Garda Nasional bisa bertambah karena lembaga penegak hukum masih meninjau ancaman yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Ulama Berguguran di Awal 2021, Ketum MUI: Kematian Seorang Alim Sama dengan Kematian Alam

Pasukan pengawal saat ini telah diberi wewenang untuk menggunakan kekuatan mematikan guna melindungi Capitol.

Wali Kota Washington Muriel Bowser kepada wartawan mengatakan langkah-langkah keamanan yang yang meningkat usai penyerbuan Capitol oleh kelompok 'ekstremis kulit putih' dapat tetap berlaku sampai jauh setelah hari pelantikan.

"Kami akan kembali ke kondisi normal yang baru," kata Bowser.

Baca Juga: Hari Ini Kembali Cetak Rekor, Ini Daftar Kasus Positif Covid-19 Tiap Provinsi

“Kami pasti harus memikirkan postur keamanan baru kota. Jadi sementara kami fokus pada 20 Januari, kami juga fokus pada 21 Januari dan setiap hari setelahnya di ibu kota negara.”

Beberapa pakar keamanan mengatakan ada kemungkinan benteng pagar tambahan yang telah dibangun di sekitar Capitol dipermanenkan.

Dalam operasi keamanan bersama, FBI, National Guard, US Marshals Service, penegak hukum lokal, dan lembaga federal lainnya berada di bawah komando Secret Service untuk persiapan pelantikan.

Baca Juga: Jabar Penyumbang Kasus Positif Covid-19 Terbanyak pada Jumat Kemarin, Ini Kata Ketua Harian Satgas

Langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan dilaksanakan beberapa hari lebih awal dari yang dijadwalkan sebagai akibat langsung dari pengepungan Capitol dan plot baru yang kemudian diungkap oleh pihak berwenang.

Pejabat keamanan memperingatkan ekstremis bersenjata pendukung Trump, yang kemungkinan membawa bahan peledak, bakal menjadi ancaman bagi Washington, serta ibu kota negara bagian di AS, dalam minggu-minggu mendatang setelah pengepungan Capitol.

Baca Juga: Ini Perbedaan Vaksin, Obat, dan Antibodi, Meski Sudah Ada Vaksin Protokol Kesehatan Harus Dilakukan

"Kami melihat banyak sekali diskusi online yang memicu kekhawatiran," kata Direktur FBI Chris Wray kepada Wakil Presiden Mike Pence dalam briefing yang disiarkan televisi.

"Kami prihatin dengan potensi kekerasan di berbagai aksi protes yang direncanakan di sini di DC dan gedung-gedung DPR negara bagian di seluruh negeri pada hari-hari mendatang."

Baca Juga: Jabar Penyumbang Kasus Positif Covid-19 Terbanyak pada Jumat Kemarin, Ini Kata Ketua Harian Satgas

Dalam langkah-langkah yang tidak pernah terlihat sejak peringatan nasional 11 September 2001, buletin internal FBI memperingatkan sebuah kelompok bersenjata berencana 'menyerbu' kantor-kantor pemerintah di 50 negara bagian untuk memprotes Biden.

"FBI menerima informasi tentang kelompok bersenjata yang diidentifikasi berniat melakukan perjalanan ke Washington, DC pada 16 Januari," tambah buletin yang sama.

FBI telah memberi tahu departemen kepolisian di seluruh negeri untuk tetap waspada terhadap aktivitas ekstremis dan meneruskan informasi intelijen apa pun.

Baca Juga: Longsor di Sumedang, Ahli ITB Ingatkan Bahaya Longsor Susulan, Pemerintah Diminta Antisipasi

Ancaman potensial awal pekan ini ditandai senjata dan amunisi yang kemungkinan digunakan untuk pembunuhan dalam rusuh Capitol.

Untuk minggu mendatang, pejabat Washington telah mendesak warga untuk merayakan pelantikan Biden di rumah.

Hotel-hotel pusat kota dan Airbnb pun menghentikan reservasi pada hari-hari sekitar acara berlangsung.

Baca Juga: Longsor di Sumedang, 15 Orang Masih Dicari Tim SAR dalam Timbunan

Maskapai penerbangan juga memperketat keamanan seperti Delta yang mengumumkan penumpang dengan senjata resmi tidak akan diizinkan untuk penerbangan ke Washington.

Di beberapa negara bagian, Garda Nasional juga diturunkan untuk menyiapkan pengamanan ekstra pada 16-20 Januari.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail

Tags

Terkini

Terpopuler