Kota Cimahi Tak Bisa Pastikan Kapan Belajar Tatap Muka Dilaksanakan

16 Februari 2021, 18:40 WIB
Ilustrasi simulasi belajar tatap muka. /twitter.com/kominfo_jtg

GALAMEDIA - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi belum bisa memastikan kapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan mulai dilaksanakan.

Sehingga untuk saat ini, pembelajaran akan tetap dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Untuk itu, dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi kendala, agar pembelajaran bisa tetap berlangsung secara optimal.

Baca Juga: Setuju UU ITE Direvisi, Wakil Ketua MPR RI Usulkan Pembuatan Draf RUU Khusus untuk Tertibkan Buzzer

"Proses PTM belum diterapkan, karena baru 14 persen sekolah yang setuju, sehingga pembelajaran jarak jauh masih diteruskan," ungkap Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana di Pemkot Cimahi Jalan Rd Demang Hardjakusumah, Selasa 16 Februari 2021.

Rencananya, Pemkot Cimahi melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi akan membuat tayangan pendidikan bekerjasama dengan stasiun TV lokal.

Tayangan pendidikan tersebut terutama untuk siswa tingkat SMP, karena siswa PAUD-TK-SD sudah terdapat tayangan pendidikan di TVRI.

"Kita koordinasi dulu dengan televisi lokal, dan pastikan siaran sampai ke sasaran yaitu peserta didik. Juga akan sosialisasi dulu ke masyarakat untuk mempermudah mengakses tayangan pendidikan di TV tersebut," jelas Ngatiyana.

Baca Juga: Marshanda Bongkar Kisah Perselingkuhan Karen Pooroe di Persidangan

Menurutnya, produk tayangan pendidikan di televisi ini untuk memperkaya pembelajaran para siswa di rumah. Apalagi, terdata banyak siswa terkendala selama belajar daring, karena ketiadaan gawai atau handphone (HP).

"Ada siswa SD sekitar 340 orang, dan siswa SMP sebanyak 600 orang yang tidak bisa belajar daring, karena tidak ada HP. Maka kita ambil langkah belajar lewat TV," ujarnya.

Jika siswa tidak memiliki TV, kata Ngatiyana, pihaknya memerintahkan jajaran RW menyiapkan TV di kantor RW, untuk bisa dipakai belajar para siswa sesuai jam belajar.

Selain itu, banyak siswa SD terkendala baca tulis akibat PJJ selama pandemi covid-19.

Baca Juga: Bermula dari Rocky Gerung hingga Ancam Pukuli Andi Arief di Depan Anak Istri, Politisi PDIP Dipolisikan Besok

"Kita akan menurunkan guru yang baru diangkat dalam CPNS 2019 untuk membantu terjun ke masyarakat, memberi pelajaran ke anak-anak yang belum baca tulis," jelasnya.

Untuk lembaga pendidikan yang membutuhkan pelaksanaan praktek seperti SMK, lanjut Ngatiyana, akan dikoordinasikan dengan Disdik Jabar.

"Untuk kegiatan praktik dikoordinasikan lebih lanjut, karena seperti SMK perlu ilmu lapangan," ucapnya.

Ngatiyana mengklaim, berbagai kebijakan ini diterapkan agar para siswa tidak ketinggalan dalam belajar selama pandemi Covid-19.

"Terobosan ini kita lakukan agar proses belajar mengajar bisa tetap berlangsung. Program ini kita laporkan ke Kemendibud dan Disdik Jabar," sebutnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler