GALAMEDIANEWS - Kang Dedi Mulyadi, merupakan politisi Partai Gerindra dinobatkan sebagai politikus berpengaruh di media sosial.
KDM dinilai berpengaruh di medsos mengingat mendapatkan engagement sekitar 22.412.098.
Demikian hasil tersebut yang dirilis oleh Indonesia Indicator yang mengungkap hasil riset tahunan bertajuk 'Indonesia Recap 2023'.
Baca Juga: Aktivis Reformasi 98 Sebut Pahlawan Demokrasi pada Relawan yang Dianiaya Oknum TNI
Dari hasil riset Indonesia Indicator tersebut tidak hanya nama KDM tapi juga sejumlah politisi menjadi Politisi Berpengaruh 2023 di Media Sosial, lainnya.
Dalam keterangan persnya Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang menyebutkan Presiden Jokowi menjadi politisi paling berpengaruh di Media sosial dengan 193.419.311 engagement.
Rustika pada pada Minggu 31 Desember 2023 menyatakan politikus yang masuk capres cawapres bertengger di polisis lima besar.
Respons di medsos merujuk pada tingkat interaksi netizen terhadap sebuah konten yang ditunjukan melalui likes, share, comments dan followrs.
Prabowo, Ganjar dan Gibran mendapat lebih banyak tanggapan karena ketiganya baru dicalonkan di tahun 2023 sehingga menarik perhatian netizen.
Sedangkan Anies Baswedan sudah menjadi calon resmi sejak 2033, dan menduduki posisi kelima.
Kemudian keenam ditempati politikus Demokrat AHY selanjutnya posisi ketujuh ditempati politikus Partai Golkar airlangga Hartarto, selanjutnya Menko Maritim dan Investasi Luhut binsar Pandjaitan.
Kemudian posisi selanjutnya di tempati politikus PAN Zulkifli Hasan dan politikus Gerindra Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi merupakan politisi yang sudah malang melintas. Dia juga merupakan tokoh Jawa Barat, dua kali menjadi Bupati Purwakarta dan juga pernah menjadi Ketua DPD Golkar Jabar.
Baca Juga: Daftar 10 Nama-nama Karakter di Anime Sousou no Frieren, Anime Fantasi Terbaik
Ramainya respons di medsos karena pada tahun 2023 diwarnai berbagai isu, baik bersifat positif maupun negatif.
Isu tersebut menjadi sorotan medsos masyarakat luas.
Kemudian Pemilu 2024 menjadi isu yang paling banyak diberitakan.
Muatan pemberitaan diwarnai oleh beragam isu, seperti persiapan pemilu, isu dinasti politik, hasil survei, serta manuver politik.***