GALAMEDIA - Misteri menyapu tepian pantai desa nelayan miskin di Guaca, Venezuela. Misteri dimaksud tak lain ratusan perhiasan berharga yang entah bagaimana berserakan di atas pasir.
Dikutip Galamedia dari DailyMail, kabar terdamparnya perhiasan tersebut membuat sedikitnya 2.000 penduduk desa ramai mencari harta karun. Beberapa bahkan menggali pasir pantai.
Laporan media setempat, sejak akhir September warga telah menemukan ratusan perhiasan emas dan perak, juga ornamen dan bongkahan emas yang terdampar di pantai.
Baca Juga: Gibran Hampir Pasti Jadi Wali Kota Solo, Unggahan Nyelenehnya Bikin Heboh Warganet
Baca Juga: Golkar Dominasi Pilkada Serentak 2020, Kematangan dan Pengalaman Kader Jadi Kunci Utama
Belasan warga mengaku mereka setidaknya mendapat satu perhiasan seperti cincin emas. Nelayan muda, Yolman Lares (25) misalnya yang menemukan lionton kalung emas bergambar Perawan Maria.
Laporan yang belum terkonfirmasi dari DNYUZ menyebut beberapa warga langsung menjual penemuan mereka seharga $ 1.500 atau Rp 14 juta.
Sampai saat ini tidak ada yang tahu dari mana perhiasan emas itu berasal dan bagaimana bisa tersebar di sepanjang ratusan meter pantai.
Baca Juga: Saksikan Rekontruksi Penembakan 6 Laskar FPI, Benny Mamoto: Yang Aktif Menyerang dari Kelompok Itu
Meski demikian lokasi pantai yang terbilang terpencil ditambah karantina selama pandemi membuat “demam emas” terisolasi di Guaca.
The New York Times yang melakukan uji kimia pada tautan rantai emas yang ditemukan mengindikasikan bahwa perhiasan emas itu kemungkinan besar dibuat di Eropa dalam beberapa dekade terakhir.
Pengujian menunjukkan rantai tersebut terbuat dari emas 18 karat berkualitas tinggi yang jarang ditemukan dalam produksi perhiasan domestik Venezuela.
Baca Juga: Bobby Nasution Mantu Jokowi Unggah Foto Bareng Anak, Tak Disangka Warganet Komentar Seperti Ini
Chris Corti, ahli teknik pembuatan perhiasan Inggris ikut meneliti foto beberapa perhiasan yang ditemukan. Dia mengatakan dari tampilannya perhiasan tersebut diproduksi secara komersial pada pertengahan abad ke-20.
Meski demikian dia memperingatkan perlu lebih banyak analisis untuk memastikannya.
Desa Guaca sendiri dulunya merupakan pusat industri pengolahan ikan Venezuela. Tapi kini di tengah kemiskinan warganya, kawasan ini bertahan dengan pabrik pengepakan ikan.
Selain itu, Semenanjung Paria tempat di mana pantai berada menjadi tempat Christopher Columbus pertama kali tiba pada tahun 1498.
Oh..***