Politisi PKPI Sarankan JK ke Dokter untuk Memeriksa Ingatannya, Teddy Gusnaidi: Atau Panggil Guru Les

- 15 Februari 2021, 21:16 WIB
Teddy Gusnaidi (kanan) respons pertanyaan Jusuf Kalla (kiri) soal cara kritik tanpa dipolisikan.
Teddy Gusnaidi (kanan) respons pertanyaan Jusuf Kalla (kiri) soal cara kritik tanpa dipolisikan. /Kolase dari Instagram/@jusufkalla dan Twitter/@TeddyGusnaidi

 

GALAMEDIA - Pernyataan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla atau JK soal kritikan terhadap pemerintah, masih menjadi perbincangan hangat.

Setelah namanya trending topic di Twitter pada Sabtu, 13 Februari 2021, giliran politisi PKPI Teddy Gusnaidi yang memberikan tanggapan.

Putra Bugis itu pun disindir oleh Teddy yang menuliskan penilaiannya lewat akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: September 2020 Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Mencapai 27,55 Juta Orang

Teddy memberikan komentar atas pernyataan yang dilontarkan JK dalam acara peluncuran Mimbar Demokrasi Kebangsaan Fraksi PKS DPR RI, Jumat 12 Februari 2021.

"Harus ada check and balance, ada kritik dalam pelaksanaannya. Walaupun mendapat berbagai kritik beberapa hari lalu, Presiden mengumumkan ‘silakan kritik pemerintah.’ Tentu banyak pertanyaan, bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi. Ini tentu menjadi bagian dari upaya kita," begitu kata JK.

Teddy pun tampak gereget jika tak memberikan tanggapannya. Lewat akun Twitter, Teddy bahkan menyarankan JK untuk pergi ke dokter. Lho, kenapa ya?

Baca Juga: Setelah PPnBM 0 Persen, Ini Harga Mobil 2021 Mulai Dari Avanza, Xenia, Ertiga, XL 7, Br-V Hingga Livina

"Kata @Pak_JK, bagaimana mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi? Mudah.. caranya Pak JK buat janji dengan dokter untuk memeriksa ingatannya, atau panggil guru les ke rumah, untuk mengajari beliau membedakan mana kritik dan mana fitnah," begitu cuit Teddy seperti dikutip Galamedia, Senin, 15 Februari 2021.

Baca Juga: TNI Polri Gelar Rapim, 49 Jenderal Bintang Dua Siap Bantu Pulihkan Ekonomi Nasional

Cuitan Teddy pun mendapat respons dari warganet. Ada juga yang mempertanyakan sikap Teddy yang dinilainya tak sopan.

"anak muda @TeddyGusnaidi sangat tidak sopan dng @Pak_JK ? bhsnya spt anak muda yg tak sekolah saja ? padahal kamu sekolah khan?" begitu komentar netizen.

Namun Teddy membalas komentar itu dan tetap pada pendiriannya.

"Saya menyarankan secara kesehatan dan pendidikan kok dianggap tidak sopan? kan Pak JK sepertinya gak bisa bedakan antara kritik dan fitnah. Ya kalau tidak lupa ingatan (Kesehatan), berarti beliau memang tidak tau bedanya, makanya butuh guru (Pendidikan)," jawab Teddy.

Baca Juga: Guru Honorer Dipecat Gara-gara Unggah Gaji di Medsos Membuat Berang DPR RI, Tuntut Kemendikbud Bertindak

Lewat cuitan lainnya, Dewan Pakar PKPI ini juga kembali menyinggung soal kondisi seseorang di usianya yang sudah tua.

Bahkan ia menulis kata Firaun dalam cuitannya.

"Kalau hanya karena tua umur lalu kita tidak boleh kritisi tindakan konyolnya, maka kita wajib hormati Firaun, dia sudah lebih tua dari orang yang kita kritisi," begitu tulis Teddy.

Baca Juga: AHY Tiba-tiba Berduka Usai Isu Kudeta: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Saya Cukup Dekat dengan Beliau

Beberapa hari lalu, politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko juga pernah menyampaikan pendapatnya mengomentari ucapan JK.

Ia pun menyarankan untuk tidak rasis dan pro kekerasan.

"Jgn rasis & pro kekerasan, pak. Saya tak pernah jd Wapres 2 kali di era demokrasi tp tahu beda kritik & provokasi. Kenapa? Karena saya dulu kritikus & oposan (di luar & di dalam sistem). Bhw saya dulu ditangkap, bkn krn saya rasis tp rejimnya tak demokratis," sebut Budiman.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x