Tanggapi Kebijakan Salat Tarawih Berjamaah, Tokoh NU: Mau Shalat Atau Dangdutan?  

- 6 April 2021, 14:02 WIB
Ilustrasi salat berjamaah. /
Ilustrasi salat berjamaah. / /Antara Foto/Bagus Ahmad Rizaldi

GALAMEDIA – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Syadat Hasibuan mengaku heran dengan kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan shalat Tarawih dan shalat Id.

Pria yang akrab disapa Gus Umar ini menyebut, singkatnya waktu pelaksanaan shalat Tarawih dan shalat Id berjamaah terkesan seperti orang yang mau dangdutan.

“Ini gimana ceritanya sholat boleh tapi Gak boleh lama-lama? Emang situ mau sholat atau mau dangdutan?,” tulis Gus Umar yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @UmarAlChelsea75, 6 April 2021.

Tentunya, cuitan tersebut menuai beragam komentar dari warganet.

“Semua ada aturannya, gk usah ngatur ngatur pelaksanaan Agama, ada ahlinya. Saya kira sama di keyakinan lain oun ada aturan dan adab nya yg tdk bs diatur atur,” tulis pemilik akun @SusiEmilia2.

Baca Juga: Memalukan! Sebanyak 21.939 Penyelenggara Negara Belum Sampaikan LHKPN pada KPK hingga Batas Akhir Penyampaian

“Ramadhan Tamu Agung yang wajib kamu jalani dg iman dan khidmat, mencari pahala , di bulan suci 1TAHUN SEKALI. Ceritanye diminta 2rakaat tarawih dilanjutkan witir GUS, biar cepet kelar,” ,” tulis pemilik akun @zakyelsarbini.

“Sholat 23 rakaat 5 menit putus kali tulis pemilik akun @AngWan16.

“Makdusnya ikut yg 11 rokaat gus,” tulis pemilik akun @wisnunoegraha.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x