GALAMEDIA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan kembali menegaskan posisinya sebagai oposisi alias di luar lingkaran pemerintah.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu mengatakan bahwa sikap oposisi partainya tersebut merupakan usaha menjaga kepatuhan demokrasi.
Hal itu disampaikannya dalam pidato penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS pada Rabu, 2 Februari 2022.
“Sikap oposisi PKS adalah ijtihad politik untuk menjaga kepatutan dan kepantasan negara demokrasi,” ujar Syaikhu.
PKS, kata Syaikhu, hendak menjadi kekuatan penyeimbang pemerintahan guna roda pemerintahan berjalan di atas jalur yang tepat.
Baca Juga: Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Melonjak, Bupati Garut: PTM Tidak Ditutup
Menurut Syaikhu, pemerintahan harus selalu diawasi dan dikontrol, karena tabiatnya menyimpang.
“Power must be checked, Power must be controlled. Kekuasaan harus diawasi, kekuasaan harus dikontrol. Karena tabiat kekuasaan memang akan cenderung menyimpang,” ungkapnya.
Baca Juga: Temu Tokoh Budaya Sunda, Ono: Bangun Spirit Kebudayaan
Anggota DPR RI Fraksi PKS ini juga menilai, demokrasi di Indonesia perlahan-lahan akan mati, bila tidak dikontrol oleh oposisi.