Network
GALAMEDIA - Memasuki akhir pekan kedua invasi Rusia, ISIS menyatakan perang Rusia - Ukraina sebagai ‘azab ilahi' bagi dunia Barat yang diharapkan akan menghancurkan 'musuh Islam'.
Dikutip dari DailyMail, Rabu 9 Maret 2022, ISIS juga menyebut invasi biadab Rusia terhadap negara tetangganya itu sebagai peperangan antara 'pejuang salib melawan tentara salib'.
Demikian bunyi pernyataan kelompok teror tersebut dalam artikel satu halaman penuh di buletin Al-Naba.
Baca Juga: Amerika Serikat Ketar-Ketir 30 Laboraturium Biologi di Ukraina Terbongkar, Kemenlu Laporan ke Senat AS
Lebih jauh ISIS menyerukan umat muslim untuk tidak memihak negara mana pun dalam perang antar-negara Eropa ini dan memprediksi akan ada konsekuensi besar terlepas dari siapa yang akan memenanginya.
Editorial resmi ISIS menyatakan, “Apa yang terjadi hari ini, perang berdarah antara tentara salib Ortodoks Rusia dan Ukraina, hanyalah salah satu contoh hukuman bagi mereka..”
“Lama atau singkat, perang Rusia-Ukraina ini hanyalah awal dari perang berikutnya.. dan gambar kehancuran serta kematian yang kita lihat saat ini hanyalah secuil adegan dari awal dimulainya perang besar.”
Baca Juga: Babak I Persib vs Arema FC Masih Tanpa Gol, David da Silva Out, Carlos Fortes Kejutkan Teja Paku Alam
ISIS menambahkan invasi Rusia sama sekali tidak mengejutkan.
Mereka menyebut peperangan di Ukraina sejatinya merupakan eskalasi persaingan antara Amerika dan Rusia untuk mengendalikan negara-negara Eropa Timur.
Terutama setelah kebijakan ‘support dan pengendalian’ yang dilakukan Amerika.
Bagi ISIS, siapa yang harus mendapat dukungan dalam invasi Ukraina masih harus diperdebatkan.
Ini karena kedua pihak yang saling berhadapan sama-sama merupakan penentang kelompok ekstremis tersebut.
Baca Juga: PANAS! Kang Dede Minta Ansor dan Banser 'Incar' Nicho Silalahi, Aktivis Ini Langsung Beri Balasan Menohok
Putin membentuk aliansi dengan Bashar al-Assad melawan ISIS dalam perang saudara Suriah dan Volodymyr Zelensky yang merupakan keturunan Yahudi dan Presiden Ukraina adalah anggota Koalisi Global yang bertekad memberangus ISIS.
Dan kini ISIS telah memperjelas posisinya dengan berharap kehancuran total bagi kedua pihak.
Tak itu saja,mereka bahkan menginginkan kekacauan global yang menjatuhkan Barat secara umum.
