Ungkap Kematian Ibu dan Dua Anaknya di Garut, Polisi Sebut Kasus Pembunuhan dan Bunuh Diri

- 18 April 2022, 18:01 WIB
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, didampingi Kasat Reskrim, AKP Dede Sopandi, menunjukan barang bukti saat menggelar konferensi pers di Mapolres Garut, Senin 18 April 2022.
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, didampingi Kasat Reskrim, AKP Dede Sopandi, menunjukan barang bukti saat menggelar konferensi pers di Mapolres Garut, Senin 18 April 2022. /Agus Somantri/Galamedia/

GALAMEDIA- Polisi ungkap kematian ibu dan dua anak balitanya yang sempat  menggegerkan masyarakat Garut. Dipastikan bahwa kematian ketiga orang tersebut  adalah kasus pembunuhan dan bunuh diri.  

Sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Lentina Dora Hutasoit (29) terlebih dahulu meminumkan jus buah naga yang sudah dicampur dengan cairan pencuci piring, Sunlight kepada kedua anaknya, Dusty Indah Jesica Manalu (5) dan Rivaldo Saut Rogabe Manalu (11 bulan).

Ketiganya ditemukan meninggal dunia di dalam kamar belakang rumah kontrakannya yang berada di Perumahan Jati Putra Asri, Desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut pada Sabtu 16 April 2022 pagi kemarin.

Baca Juga: Lapas Subang Bantu 2 Warga Jadi Pelaku UMKM

Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan, bahwa dalam kasus tersebut pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan  memeriksa setidaknya enam orang saksi, mulai suami hingga orang tua korban.  

"Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) kami menyimpulkan bahwa telah terjadi tindak pidana pembunuhan terlebih dahulu yang dilakukan oleh ibu kandung kepada dua orang putra-putrinya yang berumur 6 tahun dan 11 bulan itu," ujarnya di Mapolres Garut, Jalan Sudirman, Kecamatan Karangpawitan, Senin 18 April 2022.

Wirdhanto menyebutkan, aksi pembunuhan yang dilakukan LDH terhadap dua anaknya modusnya adalah dengan cara diracuni menggunakan jus buah naga yang dicampur dengan cairan pencuci piring, Sunlight.

Baca Juga: Mega Transfer Persib Berlanjut, Maung Bandung Ramaikan Perburuan Yanto Basna?

Hal itu, terangnya, dibuktikan dengan kondisi terakhir kedua korban yang keluar busa dari mulut hingga telinganya.

Setelah meracuni kedua anaknya, lanjut Wirdhanto, LDH pun kemudian mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kusen pintu kamar belakang rumah kontrakannya itu dengan menggunakan kain gendongan bayi, dan seketika itu juga meninggal.

Lalu tali yang digunakan untuk gantung diri itu kemudian putus membuat ia tergeletak ke samping dua anaknya.

Baca Juga: Olahan Rengginang Khas Lebaran Selalu Jadi Primadona, Gimana Cara Buatnya? Berikut Resep Membuat Rengginang

"Jadi talinya itu terputus, dan bukan bekas guntingan," ucapnya

Selain itu, tambah Wirdhanto, pihaknya juga sudah mendapatkan hasil autopsi dari ketiga jenazah yang meninggal. Menurutnya, untuk yang anak-anak, dari hasil autopsi diketahui bahwa penyebab meninggalnya adalah indikasi keracunan.

Sedangkan ibunya yaitu LDH, mengalami luka di bagian leher seperti bekas gantung diri. Dan hal itu menguatkan pihaknya bahwa tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kasus tersebut.

Baca Juga: 67 Tahun Peringatan Konferensi Asia Afrika, Momentum Bangkitkan Semangat Perdamaian Dunia

"Untuk waktu meninggalnya ketiga orang tersebut, diperkirakan antara rentang waktu pukul 19.00 sampai dengan pukul 24.00," katanya.

Wirdhanto menuturkan, untuk motif LDH nekat membunuh kedua anaknya kemudian melakukan bunuh diri, dari hasil penyelidikan petugas serta keterangan saksi  termasuk dilengkapi alat bukti lainnya, bahwa aksi itu dipicu adanya dugaan sakit hati dan kecemburuannya kepada suaminya karena telah berselingkuh dengan wanita lain.

"Adapun awal mula kejadian tersebut bahwa pelaku merasa cemburu dan sakit hati terhadap suaminya, dikarenakan pelaku mengetahui suaminya telah berselingkuh dengan wanita lain," ucapnya.

Baca Juga: Perluas Ekosistem Kesehatan, Bundamedik Berinvestasi di RSJP Paramarta Bandung

Wirdhanto menyebutkan, dugaan tersebut dikuatkan dengan pesan terakhir yang dikirimkan LDH kepada suaminya pada Jumat 15 April 2022 sekitar pukul 18.30 WIB dengan menggunakan Bahasa daerah. Salah satu isi pesan tersebut adalah:

‘Bahagia maho dohot si * bang. Aha di jalo imana di turuti ho. Semoga ma gabe rokkap mu susah dohot dohot snang imana di ho. Lupahon ma hami na natolu. Au, si * dohot si * si * ma haol haol.’

Yang artinya "(Berbahagialah kamu dengan si * bang, apa yang diminta * kamu kasih, semoga kamu berjodoh susah maupun sennag kamu sama dia. Lupakan kami bertiga, aku sama * dan * dan si * itulah peluk-peluk).
‘Nga lebih penting diho si * daripada halak si * dohot si mauliate ma.’. (Lebih penting kamu si * daripada aku * dan * terima kasih).

Baca Juga: Yana Mulyana Jadi Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil Minta Komunikasi Terus Ditingkatkan

Wirdhanto menambahkan, terkait dugaan perselingkuhan tersebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, suami LDH juga hingga saat ini belum memberikan keterangan lebih jauh terkait hal itu.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x