Militer Israel Hujani Hizbullah dengan Rudal, Enam Orang Tewas dalam Penyerbuan ke Suriah

- 1 September 2020, 09:50 WIB
Militer Israel menembakan sejumlah rudal ke kantong-kantong Hizbullah di Suriah Senin 1 September 2020. (reuter)
Militer Israel menembakan sejumlah rudal ke kantong-kantong Hizbullah di Suriah Senin 1 September 2020. (reuter) /

GALAMEDIA - Militer Israel meluncurkan sejumlah rudal ke sasaran di Suriah selatan pada Senin 31 Agustus 2020 malam. Serangan ini menelan enam korban jiwa, termasuk tiga pejuang asing.

Kantor berita resmi Suriah SANA menyebutkan dua tentara Suriah tewas dan tujuh lainnya luka-luka dalam serangan itu. Seorang wanita sipil tewas dan suaminya terluka, kata laporan itu.

Pengawas perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa tiga pejuang asing tewas dan serangan itu menargetkan situs-situs tempat kelompok Hizbullah yang memiliki pangkalan. Sehingga jumlah total yang terluka menjadi 10.

Baca Juga: Kapal Kargo Hancur Berantakan Ditembak Empat Rudal Amerika Serikat

"Rudal Israel membom sekitar Izraa, Brigade Namer, Brigade Qarafa, dan Tal Mahajah di pedesaan timur laut Daraa, di mana pasukan Hizbullah Lebanon hadir," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan.

Laporan itu tidak secara spesifik mengidentifikasi para pejuang asing sebagai anggota Hizbullah. Sejumlah pasukan yang didukung Iran juga beroperasi di daerah tersebut.

Itu tampaknya menjadi serangan udara Israel pertama yang dilaporkan terhadap sasaran di Suriah sejak serangan 20 Juli di mana seorang pejuang Hizbullah tewas. Peristiwa itu mendorong kelompok Hizbullah bersumpah membalas dendam atas kematiannya dan memicu ketegangan yang belum terselesaikan.

Baca Juga: Puncak Pandemi Corona Diperkirakan Terjadi September Ini, Pemerintah Gagal Lakukan Pengendalian

Pasukan Pertahanan Israel tidak mengomentari serangan yang dilaporkan, sesuai dengan kebijakannya.

Warga sipil, yang diidentifikasi sebagai Matalla al-Sarhan, dilaporkan tewas ketika pesawat Israel menyerang desanya di al-Hayjaneh. Suaminya juga terluka dalam serangan itu, menurut media pemerintah Suriah tersebut.

Serangan itu memicu pertahanan udara negara itu  bereaksi pada pukul 10.40 malam waktu setempat.

"Agresi Israel mengakibatkan dua martir, tujuh tentara terluka, dan kerusakan material," kata SANA, mengacu pada tentara tersebut.

Baca Juga: Resesi Ekonomi Menghadang, Pengamat Ungkap Kunci Pemulihan Ekonomi di Indonesia

SANA melaporkan bahwa rudal yang masuk ditembakkan dari dekat Gunung Hebron, di Dataran Tinggi Golan Israel.

SANA mengutip sumber militer Suriah yang mengatakan bahwa pertahanan udara negara itu mencegat sejumlah rudal yang masuk. Klaim semacam itu dibuat oleh media Suriah setelah hampir setiap serangan udara Israel, tetapi analis pertahanan umumnya menganggapnya sebagai bualan kosong.

Israel telah melancarkan ratusan serangan di Suriah sejak dimulainya perang saudara pada tahun 2011. Israel menargetkan pasukan pemerintah, sekutu pasukan Iran, dan pejuang dari kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah.

Baca Juga: BLT Gaji Pegawai di Bawah Rp 5 Juta Cair Hari Ini, Bank Swasta Sudah Bisa Enggak Ya

Ini jarang mengkonfirmasi rincian operasinya di Suriah, tetapi mengatakan kehadiran Iran untuk mendukung Presiden Bashar Assad dan Hizbullah adalah ancaman dan akan melanjutkan serangannya.

Menyusul serangan 20 Juli di mana seorang pejuang Hizbullah tewas, militer Israel bersiaga tinggi di sepanjang perbatasan Lebanon, bersiap untuk serangan oleh kelompok itu.

Menurut IDF, kelompok teror tersebut telah berusaha untuk membalas dendam terhadap pasukan Israel beberapa kali dalam beberapa minggu berikutnya, termasuk dengan serangan penembak jitu yang gagal pada Selasa malam lalu.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah pada hari Ahad bahwa kelompoknya akan membunuh seorang tentara Israel sebagai pembalasan atas kematian operasinya di Suriah bulan sebelumnya untuk membangun "pencegahan" terhadap Israel.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x