Arab Saudi Ingin Damai dengan Israel Dinilai jadi Alasan Serangan Mendadak Hamas

- 8 Oktober 2023, 20:51 WIB
Kesepakatan dan negosiasi damai antara Arab Saudi dan Israel dinilai Amerika Serikat jadi pemicu serangan mendadak Hamas ke wilayah pemukim Israel. / Ronen Zvulun/Reuters
Kesepakatan dan negosiasi damai antara Arab Saudi dan Israel dinilai Amerika Serikat jadi pemicu serangan mendadak Hamas ke wilayah pemukim Israel. / Ronen Zvulun/Reuters /

GALAMEDIA NEWS - Hamas melancarkan serangan terhadap wilayah pemukiman Israel pada Jumat, 7 Oktober 2023, sebagai tanggapan atas serangkaian tindak kekerasan yang dilakukan oleh Israel di Masjid Al-Aqsa di Jerusalem dan di Tepi Barat. Meskipun Hamas mengklaim serangan tersebut sebagai bentuk balas dendam, pemerintahan koalisi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menganggapnya sebagai eskalasi kekerasan oleh pasukan Palestina.

Mantan pejabat intelijen dan militer Amerika Serikat memandang serangan Hamas ini sebagai upaya untuk mengganggu proses negosiasi antara Israel dan Arab Saudi. Para analis percaya bahwa Arab Saudi berada pada ambang sebuah kesepakatan sejarah yang akan mengakui Israel secara diplomatik. Hal tersebut sesuai dukungan yang diungkapkan oleh Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Namun, terdapat kendala-kendala rumit menghalangi terwujudnya kesepakatan damai tersebut. Salah satunya adalah perselisihan mengenai program nuklir sipil. Arab Saudi ingin Amerika Serikat membantu mengembangkan program tersebut, tetapi hal ini mendapat penolakan dari anggota sayap kanan koalisi Netanyahu dan anggota Senat Amerika Serikat.

Baca Juga: 4 SMA Negeri Terbaik di Karanganyar Jawa Tengah yang Masuk Jajaran Top Sekolah Berprestasi di Indonesia

Pada saat yang sama, Presiden Joe Biden menegaskan bahwa setiap kesepakatan yang terjadi harus mencakup upaya untuk memberikan tanah bagi Palestina agar mereka dapat mendirikan negara yang layak. Ini menjadi kendala lain yang dapat menghambat perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat.

Serangkaian kesepakatan dan negosiasi ini dianggap sebagai alasan di balik serangan Hamas terhadap Tepi Barat yang menjadi tempat pemukiman Israel. Hal tersebut diungkapkan Purnawirawan Laksamana James Stavridis, mantan komandan NATO. Menurutnya, serangan mendadak Hamas terkait dengan usaha Iran untuk "menekan musuh bebuyutan mereka, Israel.

Di sisi lain, pemukim Israel juga telah dilaporkan melakukan serangan terhadap warga Palestina sebanyak 700 kali pada tahun 2023, angka tertinggi yang pernah tercatat menurut agensi kemanusiaan PBB.

Serangan Hamas juga mencerminkan persaingan geopolitik yang semakin kompleks di Timur Tengah. Amerika Serikat percaya bahwa Iran mendukung Hamas dalam upaya mereka untuk "menekan musuh bebuyutan mereka, Israel." Pernyataan tersebut datang dari Purnawirawan Laksamana James Stavridis, mantan komandan NATO. Iran sendiri telah menyatakan penentangan terhadap normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab di kawasan tersebut.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Granada vs Barcelona di La Liga Malam Ini, Klik Tautannya Disini

Halaman:

Editor: Ryan Pratama

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x