Serangan Drone Israel Bunuh Tiga Anak di Lebanon Selatan, Hizbullah Balas dengan Serangan Rentetan Roket

- 6 November 2023, 14:40 WIB
Cuplikan dari TV Al-Mayadeen menunjukkan tim darurat bekerja di samping kendaraan yang terbakar di lokasi di mana Hizbullah mengatakan serangan Israel menewaskan tiga anak, di Lebanon selatan, 5 November 2023. /AL-MAYADEEN TV/REUTERS
Cuplikan dari TV Al-Mayadeen menunjukkan tim darurat bekerja di samping kendaraan yang terbakar di lokasi di mana Hizbullah mengatakan serangan Israel menewaskan tiga anak, di Lebanon selatan, 5 November 2023. /AL-MAYADEEN TV/REUTERS /


GALAMEDIANEWS - Kejahatan perang Israel tidak hanya berakhir di Jalur Gaza Palestina, Pada malam 5 November 2023 drone Israel menargetkan sebuah mobil sipil di desa Ainata di selatan Lebanon, mengakibatkan kematian empat warga sipil, termasuk tiga anak-anak. Serangan presisi ini, yang dilaporkan diluncurkan dari sebuah drone, telah memunculkan kekhawatiran yang signifikan dan memicu respons cepat dari Hizbullah.

Korban serangan drone tersebut termasuk seorang wanita dan tiga cucunya yang berusia 10, 12, dan 14 tahun. Ibunda dari ketiga anak tersebut juga mengalami luka parah dalam serangan tersebut dan saat ini dalam kondisi kritis. Pada hari yang sama, pasukan Israel menargetkan dua ambulans di Wadi al-Dabaa, melukai empat petugas medis dalam insiden terpisah.

Pasukan Israel merilis pernyataan yang menyatakan bahwa kendaraan yang mereka targetkan "diidentifikasi sebagai kendaraan mencurigakan yang mengandung beberapa teroris," dan mereka saat ini tengah meninjau situasi tersebut. Namun, serangan terhadap mobil sipil dan korban yang dihasilkannya telah menimbulkan pertanyaan tentang akurasi penilaian ini.

Baca Juga: Greenlane Festival Batal Digelar, Uang 1,5M Ditilap Oleh Project Manager

Sebagai respons terhadap penargetan warga sipil, Hizbullah luncurkan roket grad (roket Katyusha) ke kota Israel utara, Kiryat Shmona. Serangan roket ini menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa wilayah dan menghanguskan sebuah mobil.  

Hizbullah, sebagai gerakan perlawanan Lebanon, menjelaskan bahwa mereka "tidak akan pernah mentolerir kerugian dan serangan terhadap warga sipil, dan respons mereka akan tegas dan kuat." Anggota parlemen Hezbollah, Hassan Fadlallah, lebih menegaskan bahwa "musuh akan membayar atas kejahatan mereka terhadap warga sipil."

Serangan roket terhadap Kiryat Shmona ini melibatkan dua gelombang roket. Gelombang pertama, yang diluncurkan dari Lebanon, terdiri dari enam roket, di antaranya satu menyebabkan kerusakan properti. Gelombang kedua melibatkan enam roket tambahan, semuanya jatuh di dalam Kiryat Shmona. Tiga diantaranya mengenai rumah-rumah, dan tiga lainnya jatuh di wilayah sekitar, menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Selain itu, saluran listrik juga mengalami kerusakan selama serangan tersebut.

Pertukaran tindakan kekerasan ini terjadi hanya dua hari setelah pidato Sekretaris Jenderal Hezbollah, Hassan Nasrallah, yang menanggapi Operasi Badai Al-Aqsa. Dalam pidatonya, Nasrallah memperingatkan bahwa jika Israel menargetkan warga sipil di tanah Lebanon, gerakan perlawanan akan merespons dengan serangan terhadap warga sipil Israel. Peringatan ini sekarang telah diwujudkan dalam bentuk serangan roket terhadap Kiryat Shmona.

Baca Juga: Nonton The Demon Sword Master of Excalibur Academy Episode 6 Sub Indo Legal Resmi Bukan Otakudesu dan Anoboy

Wilayah perbatasan yang dibagikan oleh Hizbullah dan pasukan Israel telah menjadi tempat bentrokan yang berkelanjutan sejak 8 Oktober. Bentrokan ini meningkat seiring dengan pasukan Israel melakukan invasi darat ke Jalur Gaza dan terus membombardir wilayah yang terkepung, menyebabkan kematian hampir 10.000 warga Palestina. Konflik di wilayah ini tetap menjadi perhatian internasional dan memunculkan pertanyaan tentang keselamatan warga sipil di daerah tersebut.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: cradlemedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x