Network
GALAMEDIA - Kasus virus corona di Amerika Latin, kawasan dengan infeksi terbesar di dunia, menyentuh angka delapan juta pada Kamis, 10 September 2020.
Meski begitu, belakangan ini ada indikasi bahwa penyebaran virus kini melandai di sejumlah negara.
Selama sepekan terakhir, rata-rata kasus harian di kawasan tersebut turun menjadi 67.173 hingga Rabu, 9 September 2020 dibandingkan 80.512 kasus pada pekan sebelumnya.
Baca Juga: Unpad 63 Tahun, Gencarkan Kontribusi Global dan Nasional
Angka itu lahir menurut hitungan Reuters, berdasarkan pada data pemerintah. Brazil, yang mengalami wabah terparah di kawasan tersebut, masih berada di urutan teratas Amerika Latin untuk kasus dan kematian Covid-19.
Hingga kemarin, negaranya pesepak bola Neymar itu mencatatkan angka total 4,2 juta orang terinfeksi Covid-19 dan 128.000 lebih kematian.
Akan tetapi, pejabat Brazil mencatat penurunan infeksi dalam beberapa hari belakangan.
Baca Juga: Benarkah Kesabaran Itu Punya Batas? Ini Penjelasannya
Pada Kamis, Brazil melaporkan 40.557 kasus baru, sehingga jumlah kasus di Amerika Latin menyentuh angka delapan juta.
Penurunan rata-rata kasus Covid-19 juga terjadi di Peru, Kolombia dan Meksiko, negara-negara dengan kasus tertinggi setelah Brazil.
Lebih dari 900.000 orang di seluruh dunia meninggal karena Covid-19, dengan Amerika Serikat, Brazil, India serta Meksiko mencatat kematian terbanyak.
Baca Juga: Ingat, Aturan Ganjil Genap di Jakarta Masih Berlaku
Dilansir Antara, tak sedikit pemimpin Amerika Latin kini berjuang meminimalisasi dampak ekonomi akibat pandemi, yang telah memicu kemerosotan finansial terbesar di banyak negara.
Sektor pariwisata kawasan itu diperkirakan merugi sekitar 230 miliar dolar AS (sekitar Rp 3.461 triliun) tahun ini, sebagai imbas dari penutupan perbatasan dan penurunan tajam perjalanan internasional.***
