Oded : Jaga Anak Anda Jangan Sapai Terbawa Arus Selokan saat Hujan Deras

- 21 Oktober 2020, 18:43 WIB
Wali Kota Bandung, Oded M Danial
Wali Kota Bandung, Oded M Danial /

GALAMEDIA - Beberapa waktu terakhir, Kota Bandung mengalami musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Sementar puncak dari musim penghujan diperkirakan akan terjadi pada Januari mendatang.

Dengan curah hujan yang cukup tinggi, kerap menimbulkan luapan air selokan yang deras dan tinggi, bahkan hingga ke jalan. Lebih jauh, selokan yang meluap tersebut bisa berdampak pada banjir, kirmir jebol bahkan anak yang hanyut.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengimbau masyarakat untuk menjaga dan waspada akan keberadaan anak-anaknya, terutama ketika terjadi hujan lebat dan deras.

Baca Juga: Ferdinand Sinaga Ingin Kembali ke Persib, Ini Penjelasan Robert

"Menghadapi musim penghujan, Mang Oded  mengajak masyarakat, khususnya orang tua, untuk lebih hati-hati terhadap anak-anak," ungkapnya di Balai Kota Bandung, Jln. Wastukancana, Kota Bandung, Rabu 21 Oktober 2020.

Diakuinya curah hujan yang tinggi dapat membuat air di saluran irigasi atau selokan meluap dan berpotensi menimbulkan arus deras yang bisa menghanyutkan anak-anak.

"Pengawasan kepada anak-anak kita harus terjaga, dengan selokan-selokan yang meluap, jangan sampai mereka terbawa arus, sehingga harus lebih hati-hati," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Didi Ruswandi menerangkan telah terpasang 2.472 titik drumpori, yang tersebar di sejumlah lokasi. Sebagai upaya antisipasi terjadinya banjir atau bencana hidrologis lainnya.

Baca Juga: Menaker Puyeng, Buruh Tuntut Kenaikan Upah 8 Persen Tahun Depan

Selain sumur imbuhan dangkal atau drum pori, pihaknya juga menyiapkan sumur imbuhan dalam untuk menunjang program antisipasi banjir. Saat ini DPU tengah mengerjakan sumur imbuhan dalam di daerah Cingised. 

Dikatakannya DPU akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk pembuatan 15 titik sumur. Sebanyak 6 dari 15 titik sumur telah dipastikan pembangunannya, seperti di Kelurahan Rancanumpang, Derwati, Rancasari, Mekarmulya, Cimencrang, dan Cisaranten. 

"Sisanya, 9 titik sedang dilakukan proses pencarian serta sosialisasi kepada masyarakat setempat," katanya. 

Didi mengatakan bahwa DPU juga membuat retensi di alur sungai. Hal itu berdasarkan pengalaman tahun lalu yang telah membuatnya di sungai Cikiley dan Cikadut. Mengingat retensi di alur sungai cukup efektif menahan sedimen dan air. 

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Beberkan Detail Kedatangan Puluhan Polisi Datangi Kediaman Petinggi KAMI Ahmad Yani

"Tahun ini telah selesai membuatnya di daerah sungai Cisanggarung atau Cipagalo. Itu untuk mengantisipasi banjir di wilayah Arcamanik," ucapnya. 

Selain Program pembangunan sumur dan sedimen trap, pihaknya juga fokus terhadap titik lokasi banjir di beberapa UPT. Khusus untuk UPT Gedebage, di wilayah pasar induk sedang dalam proses pembuatan kolam retensi.

Baca Juga: Israel-Hamas Kembali Memanas, IDF Serang Situs Bawah Tanah Usai Diserang Roket

"Titik fokus pengawasan yang rawan sampah. Serta upaya lainnya untuk mengurangi banjir akan kami terus upayakan agar tidak terjadi banjir," tambahnya. ***

 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x